ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
15 Januari 2014, 20:01

Raih Penghargaan di Konferensi Saintek Internasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

ICAST diadakan di tempat yang berbeda setiap tahunnya dengan tujuan utama memfasilitasi peneliti muda dari berbagai negara untuk dapat melakukan riset dan kerjasama di bidang penelitian. Tahun ini ICAST diselenggarakan di Graduate School of Science and Technology, Kumamoto University, Jepang setelah sebelumnya sempat diselenggarakan di Peking University, Shandong University dan universitas lainnya.

Lebih dari 180 paper dipresentasikan dalam The 8th ICAST 2013. Yang dihadiri oleh mahasiswa sarjana dan pascasarjana dari Indonesia, China, Korea, Kirgiztan, Oman, Malaysia, Jepang, India, Benin, Kazakstan dan Prancis. ITS sendiri diwakili oleh sembilan delegasi. Tujuh di antaranya mahasiswa S2 dan S3, sedangkan dua sisanya adalah mahasiswa S1. Yolanda bersama Septi Saraswati dari Jurusan Teknik Informatika menjadi delegasi mahasiswa S1.

Mempresentasikan paper berjudul Water Ballast Treatment Concept to Decrease Invasive Microorganism on Ship Using Inert Gas High Temperature from Exhaust Gas of  The Main Engine, Yolanda mendapat banyak pujian dari dewan juri. Pasalnya ia mengangkat topik yang menurutnya sederhana, tapi tak banyak diketahui oleh orang lain.

Ia memberikan solusi terkait mutasi mikroorganisme yang menyebabkan kerak pada lambung kapal dengan perawatan air ballast pada suhu 60 derajat celcius sebelum dikeluarkan. Ballast adalah air yang dimasukkan kedalam kapal digunakan untuk menahan kapal agar tidak terombang-ambing.

Penelitian ini merupakan hasil Tugas Akhirnya yang dibimbing oleh Ir Soemartojo WA dan Beny Cahyono, ST, MT. Mahasiswa asal Lumajang ini berencana mengembangkan penelitiannya lebih lanjut dalamstudent exchange di Dankook University, Korea. Yang akan dihelat mulai Februari hingga Juni 2014 mendatang.

Peraih ITS Heroes Award 2013 itu mengatakan, banyak manfaat yang ia peroleh dari keikutsertaannya di ICAST 2013. Diantaranya ia bisa mengetahui sejauh mana penelitian orang Indonesia di dunia internasional. Menurutnya, mahasiswa Indonesia memilki ide penelitian yang lebih kaya daripada negara lain, hanya saja terkadang terkendala masalah dana. ”Di Jepang dana penelitian begitu besar, sehingga semua penelitian bisa dilakukan. Meskipun penelitiannya juga tidak lebih bagus dari kita,” ujarnya.

Dari pengalamannya dalam konferensi itu, Yolanda berpesan kepada mahasiswa ITS untuk tidak takut berlaga di dunia internasional. ”Padahal, mahasiswa ITS itu idenya bagus-bagus, hanya saja mereka malu untuk maju,” ucapnya. (mis/fin)

Berita Terkait