Muhammad Fiky, salah satu mahasiswa menjelaskan bahwa karya tersebut merupakan hasil dari tugas besar dari mata kuliah Desain Nusantara (Desnus) Prodi tersebut. Terbagi dalam tujuh kelompok, para mahasiswa prodi tersebut membuat karya dengan tema yang berbeda.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Fiky, para mahasiswa diwajibakan mencari referensi motif batik di beberapa daerah penghasil batik. Beberapa diantaranya, adalah Sumenep, Bangkalan, Lamongan, Sidoarjo, Gresik, Blitar dan Mojokerto. "Sehingga bisa dibilang karya-karya di sini ini buatnya tidak asal, ada ciri khas dari asal daerahnya masing-masing," ungkap Fiky sambil menunjukkan motif gambar batik Karapan Sapi dari kelompok Daerah Sumenep.
Kegiatan pameran tugas besar mata kuliah Densus sendiri memang merupakan rutinitas tahunan. Hanya saja, tahun ini, pameran digelar di luar kampus. Dengan begitu, karya yang telah dibuat juga bisa dinikmati oleh pengunjung.
Enita, salah satu pengunjung memberikan apresiasinya terhadap karya mahasiswa ini. Menurutnya, karya para mahasiswa ini sangat bagus. ”Akan lebih bagus jika motifnya diambil dari Surabaya. Biar Surabaya punya motif sendiri,” ujar perempuan asli Surabaya ini. (akh/ran)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung