Tahun ini, ITS telah meluluskan 5.341 wisudawan dengan rincian 1.514 dan 3.512 diantaranya diwisuda pada bulan Maret dan September serta sisanya pada bulan Desember. "Di bulan September, jumlah wisudawan nyatanya juga masih terlalu banyak," ujar Dra Ismaini Zain MSi, Kepala Badan Akademik ITS.
Ia menambahkan, wisuda di bulan Desember memang dirasa kurang ideal. Menurutnya, waktu tersebut memang terlalu dekat dengan proses wisuda sebelumnya. "Ini tidak bisa menyelesaikan masalah, toh jumlah yang diwisuda hanya sekitar 315 wisudawan saja," tuturnya. Oleh sebab itu, ia menyebutkan ITS akan mengadakan beberapa perubahan di tahun 2014 nanti.
Sebenarnnya, wisuda bulan Desember memang diperuntukkan bagi mahasiswa yang gagal wisuda di bulan September lalu. Namun faktanya, angka tersebut tak lebih dari sekitar 20 persen saja. Menurutnya, sisanya adalah mahasiswa yang memang sengaja ingin melangsungkan wisuda di bulan Desember. "Jadi mereka itu yang ingin tidak terlalu ngotot menyelesaikan skirpsinya," jelas Ismaini.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan akhirnya ITS akan tetap melaksanakan wisuda sebanyak dua kali. Yakni pada Maret dan September. Bedanya, di bulan September nanti prosesi wisuda akan dilaksanakan selama empat hari. Yaitu pada tanggal 13 dan 14, serta pada tanggal 20 dan 21.
Sehingga, ia mengutarakan pelaksanaan wisuda akan dijalani selama dua minggu. Tidak lagi tiga hari berturut-turut seperti bulan September lalu. Sementara di bulan Maret, gelaran wisuda hanya akan dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 saja. Menurut Ismaini, hal ini merupakan cara yang tepat untuk mengatasi jumlah wisudawan yang terlalu besar. ”Wisuda selama empat kali di bulan September akan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada asalkan semua direncanakan dengan baik," jelasnya.
Dikatakan Ismaini, rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA pernah menyarankan agar wisuda tetap dilaksanakan tiga kali. Jika Desember dirasa kurang tepat, maka rektor menyarankan agar wisuda dilakukan pada bulan Januari, Mei, dan September. "Tapi saya rasa ini tidak akan menyelesaikan masalah, antara bulan Desember dan bulan Januari itu tidak jauh berbeda jarak waktunya," ujar Ismaini.
Tak hanya bulan Januari, bulan Mei pun dirasakannya kurang efektif. “Jikalau tetap dipaksakan digelar sebanyak tiga kali,” sebutnya. Ia yakin sebenarnya waktu yang paling tepat adalah bulan Maret, Juli, dan September meski diakuinya tidak bisa dilakukan mengingat pada bulan Juli merupakan bulan puasa Ramadhan.
Selain itu, permasalahan lainnya juga ditinjau dari proses yusidium. Ismaini menuturkan kebanyakan, jurusan masih mengacu pada jadwal tiap semesternya sehingga terkadang memperlambat proses yudisiumnya. "Namun, ini bisa kita percepat. Itu tidak masalah, bahkan lebih baik," tambahnya.
Tak hanya menyoal waktu wisuda, Ismaini juga menyayangkan mengenai masih banyaknya mahasiswa yang tidak memperhatikan proses pendaftaran online wisuda. Menurutnya, kebanyakan calon wisudawan belum mematuhi persyaratan yang harus dipenuhi untuk proses wisuda. Seperti uploade foto, identitas diri, dan lain-lain. "Ini akan membuat buku wisuda akan dicetak lebih lama,” imbuhnya.
Karena itu, lanjutnya, di tahun 2014 nanti ia akan menegaskan kepada seluruh wisudawan untuk segera mengisi pendaftaran online tersebut. "Kalau tidak akan kami kosongkan," tandasnya. (guh/man)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi