Dalam acara ini, disuguhkan puluhan karya mahasiswa yang tidak hanya unik, namun penuh manfaat. Salah satunya ada di antara mahasiswa yang membuat cetakan bakso.
Alat tersebut termasuk salah satu yang dinilai kreatif dan efisien. Sebab dalam sekali proses, alat tersebut mampu menghasilkan tiga buah bakso. Kelebihan lainnya, bakso yang dihasilkan lebih terjamin kebersihannya. Karena pada umumnya, para penjual bakso, membuatnya dengan tangan secara manual.
Acara ini dihelat oleh Laboratorium Agronomi dan Perancangan Sistem. Pesertanya sendiri merupakan mahasiswa yang tengah mengambil mata kuliah di jurusan tersebut. Sebut saja Ergonomi Industri (EI), Perancangan Fasilitas (PF), Perancangan dan Pengembangan Produk (P3), serta Otomasi Industri (Oti). Hal ini lantaran saat memasuki akhir semester, setiap mahasiswa yang mengambil mata kuliah-mata kuliah di atas diwajibkan membuat produk.
Setiap mahasiswa tak dibatasi dalam berkreasi. Yang jelas, mereka harus bisa membaut alat yang mampu membantu kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Alat yang dibuatpun bervariasi. Mulai dari yang sederhana hingga alat yang cukup sulit dalam pembuatannya.
Tak hanya dipamerkan, alat-aalat tersebut juga akan dilombakan. Perlombaan sendiri dibagi dalam empat kategori sesuai dengan jenis mata kuliah yang diambil. Untuk mata kuliah IE, setiap peserta diwajibkan untuk membuat alat mapun produk yang mampu membantu para masyarakat yang memiliki Usaha Kecil dan Menengah (UKM) .
"Namun sebelumnya mereka juga harus membuat video yang berisi produk tersebut dan diuploade di youtube," ujar Wike. Delapan vote terbanyak akan ditampilkan dalam IDE kali ini. Sedangkan gelar juara mutlak menjadi wewenang dewan juri.
Pun dengan mata kuliah P3. Dalam hal ini mereka harus membuat produk yang inovatif. Namun produk tersebut harus mampu membantu menyelasaikan permasalahan di UKM. "Bedanya ini tidak di-uploade di youtube,"terang mahasiswa angkatan 2011 tersebut. Sedangkan pada P3, setiap mahasiswa harus mampu menganalisa bagaimana suatu perusahaan bisa meningkatkan produktivitas produknya.
Tak hanya dari Lab Agronomi dan Perancangan Sistem, IDE juga dipenuhi oleh karya-karya mahasiswa dari Laboratorium Sistem Manufaktur (Siman). Dalam hal ini mereka juga membuat beberapa alat yang tentunya sangat memantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi pembuatan alatnya bisa dibilang cukup sulit. Pasalnya, dibutuhkan sistem pemrograman komputer dalam operasinalnya.
Wike Eriyandari, ketua panitia, menyebutkan, karya-karya yang dipamerkan dalam acara tersebut murni karya mahasiswa Teknik Industri (TI). "Dengan acara ini, mahasiswa bisa meningkatkan kreativitasnya dalam membuat suatu produk," tuturnya.
Lebih dari itu, Wike berharap agar ide-ide mahasiswa yang sederhana ini bisa berlanjut menjadi sebuah aplikasi yang benar-benar bermanfaat. Sementara itu, Arief Rahman ST MSc, salah satu juri mengatakan, produk-produk yang dihasilkan sangat kreatif dan tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat. "Ini bisa menjadi solusi yang praktis untuk industri, UKM, serta masyarakat," jelasnya.
Ia pun berharap agar karya mereka tidak hanya sebagai prototype saja, melainkan juga benar-benar bisa diaplikasikan. "Karena ini memiliki potensi jual yang baik serta bernilai ekonomis," pungkas dosen Jurusan Teknik Industri tersebut. (guh/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung