”Inkubator bisnis yang mau membina alumni dan mahasiswa hanya ada di ITS. Karena dari pikiran merekalah inovasi bisa terus berkembang,” ujar Yuda Prasetyawan, sekretaris Pusat Inkubator Industri ITS. Ia juga menambahkan bahwa usia tenant yang masih muda inilah yang membuat ambisi mereka untuk menjadi sukses semakin besar.

Dalam diskusi yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ITS inilah mereka menunjukkan hasil kerja keras mereka menjadi wirausahawan muda. Dengan bergabung menjadi tenant di Inkubator ITS, kini mereka mampu mengembangkan usahanya hingga ada yang menghasilkan ratusan juta per tahun. Bahkan, beberapa dari mereka juga telah berhasil mengenalkan produknya ke luar negeri.

Misalnya saja produk sepatu batik Klastik Footwear yang telah berhasil menarik pelanggan dari Singapura. Tyas Ajiminastiti selaku pemilik usaha juga menuturkan bahwa saat ini usahanya telah menerima modal tambahan sebesar Rp 50 juta dari Bank Mandiri.

Prestasi tersebut tidak hanya ditunjukkan oleh wirausahawan di bidang pengelolaan saja. Beberapa usaha di bidang desain dan teknologi informasi dan komunikasi juga berkembang cukup pesat. Contohnya adalah Branding Consultant Pendopo Agung Poetrokoesoeman, Sekolah Robot Indonesia, dan Indonesian Core Technologies.

Saat ini, omzet dari Branding Consultant Pendopo Agung Poetrokoesoeman hampir mencapai Rp 1 milyar per tahun. Usaha yang didirikan oleh lulusan dari Jurusan Desain Produk ITS ini bahkan telah menggaet beberapa perusahaan besar seperti PT Semen Gresik, PT PJB Service, dan Kenzie Business Cafe.

Lain lagi dengan Sekolah Robot Indonesia (SRI), usaha ini telah mengantarkan beberapa anak Indonesia untuk mengikuti lomba robot di Australia dan Korea. Keberhasilan ini juga membuat Dadang SBW selaku pendiri SRI mendapat kehormatan untuk menjadi chairman dalam International Muslim Assosiation Robotic Olympiad.

Yuda mengungkapkan bahwa untuk tahun ini, perkembangan para tenant jauh lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Ia juga berharap para wirausahawan ini bisa menjadi lebih mandiri sehingga mampu berkompetisi di kancah internasional. (pus/izz)