ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
19 Desember 2013, 16:12

Ajarkan Membatik Agar Kemasan Lebih Etnik

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tema workshop tahunan yang telah digelar empat tahun berturut-turut ini adalah batik untuk kemasan dan souvenir. Yakni batik untuk kemasan souvenir oleh-oleh makanan khas kripik pisang, tempe, dan bayam. Setelah semua produk tersebut dimasukkan di wadah yang bernama besek, kain batik yang sebelumnya dibuat tadi dipakai sebagai pita pembungkusnya.

Tak sekedar pita, motif batik yang telah dibuat juga memiliki fungsi sebagai sarana representasi dari isi wadah tersebut. "Jadi kalau isinya kripik pisang, maka motif batiknya banyak memakai gambar pisang, sehingga bisa dijadikan sebagai pengganti kemasan plastik produk tersebut," jelas Anggri Indraprasti SSn, dosen pembimbing kegiatan ini.

Terlihat sebanyak sepuluh ibu rumah tangga sedang asyik bergantian menyanting kain batik. Setelah lilin cantingan dirasa kering, kain batik tersebut lantas dicelup dalam cairan berwarna-warni. Kemudian, proses terakhir adalah melorot lilinnya.

"Baru setelah itu dikeringkan," ujar Angga Apriyanto, mahasiswa Jurusan Desain Interior yang turut menjadi tutor workshop ini. Setelah kain yang dijadikan pita benar-benar kering, kemudian ditalikan di besek tersebut. Maka produk pun siap dipasarkan.

Angga cukup antusias bisa mengajarkan beberapa ketrampilan untuk ibu rumah tangga tersebut. Menurutnya, kegiatan semacam ini dapat meningkatkan kualitas belajarnya. ”Jadi bisa diaplikasikan langsung ilmunya untuk berbagi dengan masyarakat,” tutur mahasiswa angkatan 2010 ini.

Tanggapan positif pun datang dari ibu rumah tangga yang mengikuti kegiatan tersebut. Menurut mereka, kegiatan seperti ini sangat membantu peningkatan keterampilan softskill yang sangat dibutuhkan di wilayah tersebut.

Sebab, dengan berkembang pesatnya potensi wisata daerah Pacet, mereka merasa perlu pula untuk mengembangkan potensi makanan khas dari daerah tersebut. ”Sehingga, sayang sekali kalau hal ini tidak ikut dikembangkan juga,” ujar Rini Winarto, salah seorang peserta workshop.

Para ibu rumah tangga tersebut pun berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan tiap tahunnya. Mereka merasa ketrampilannya bertambah sejak mengikuti workshop serupa tahun lalu. ”Semoga tahun depan ada lagi supaya teknik membatik kami bisa lebih lancar,” pungkasnya. (akh/fin)

Berita Terkait