ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
17 Desember 2013, 11:12

Karena UU Minerba, JTMM Wajibkan Dua Matkul

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bertepatan dengan diberlakukannya UU Minerba tahun depan, kebutuhan ahli metalurgi di Indonesia akan meningkat. Menanggapi hal itu, JTMM telah melakukan tinjauan kurikulum rutin lima tahun sekali. Pada kurikulum baru 2014, UU Minerba turut menjadi salah satu bahan pertimbangan. Hasilnya, terdapat dua mata kuliah (matkul) wajib baru yang di JTMM.

Matkul Metalurgi Ekstraksi dan Pengolahan Besi dan Baja yang sebelumnya bersifat pilihan, kini menjadi wajib. Sebab, dua matkul tersebut berperan besar dalam industri pengolahan bijih mineral. ”Penambahan tersebut merupakan bentuk dukungan kita terhadap UU. Selain itu, juga dalam rangka peningkatan kualitas SDM,” kata Sungging Pintowantoro ST MT PhD, Ketua Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS.

Dikatakan Sungging, pelarangan ekspor bijih mineral pasti akan berdampak pada kebutuhan kebutuhan instalasi pemurnian (smelter, red) barang tambang di Indonesia. Utamanya, soal tenaga ahli. Selama ini soal barang tambang menjadi tanggung jawab para pakar Metalurgi. Hanya saja, walaupun banyak tersebar di perguruan tinggi di Indonesia tapi masing-masing memiliki fokus yang berbeda.

Dalam sejarah berdirinya, JTMM berangkat dari Metalurgi mesin. ”Sehingga, fokus JTMM ITS adalah metalurgi fisik, yaitu pengolahan dari barang setengah jadi menjadi produk jadi seperti pengolahan bijih mineral logam,” tutur Sungging ketika ditemui di kantornya, Senin (16/17).

Sungging mengakui, jumlah tenaga ahli material dan metalurgi di Indonesia masih sangat minim. ”Padahal semua industri biasanya membutuhkan ahli material dan metalurgi sebagai pengolah bahan material,” tambah wakil ketua Dewan Asosiasi Metalurgi dan Material Indonesia. Sehingga, penambahan dua matkul wajib tersebut diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang lebih kompeten untuk mendukung industri pengolahan di Indonesia. (imb/ran)

Berita Terkait