Diinisiasi oleh Istas Pratomo ST MT PhD, teleconference NBA berhasil direalisasikan. Konferensi jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komunikasi Google Hangout itu pun berlangsung pada tempat yang terpisah antara pembicara dan peserta konferensi. ”Inilah yang dinamakan teleconference, sejenis video call yang digunakan untuk kegiatan konferensi, diikuti oleh lebih dari dua orang atau lebih,” ujar Istas.
Dalam pelaksanaannya, Istas mengatakan turut mengundang Christian Perdana Adistana dan Erya Fathurrahman yang merupakan alumni Jurusan Teknik Elektro ITS angkatan 43 dan 44. Masing-masing merupakan ECM Consultant, Euroscript International, Perancis dan Embedded System Engineer, ASML, Belanda.
Lebih lanjut, Istas mengungkapkan konferensi ini memang diperuntukkan bagi khalayak umum. Ia menjelaskan hal tersebut dilakukan agar ada transfer ilmu dari alumni yang telah sukses di belahan dunia lain. ”Hal itu akan memotivasi para mahasiswa untuk paling tidak berminat melanjutkan studi di luar negeri,” ungkapnya ketika ditemui ITS Online, Senin (9/12).
Selain itu, pihaknya mengaku hanya berfokus pada muatan informasi beasiswa kuliah dan peluang kerja di masing-masing negara narasumber saja saat melaksanakan teleconference ini. Karena itu, lanjutnya, mulai dari kehidupan kampus, biaya hidup sehari-hari, iklim kerja hingga beberapa saran network untuk medapatkan beasiswa turut dibahas dalam gelaran ini.
”Saya merasa pikiran saya semakin terbuka tentang kehidupan di luar negeri,” ujar Wahyu Waskito, penanggung jawab kegiatan. Meski masih dalam skala kecil, ia yakin konferensi ini akan diproyeksikan lebih luas lagi ke depannya. Ia juga menekankan menggelar teleconference seperti ini sangatlah mudah, tidak perlu sibuk dengan apapun, hemat biaya, dan pembicaranya pun tidak harus datang di sini.
”Sehingga menurutnya hal ini akan membuat peserta lebih memahami hal secara sederhana dan fleksibel,” kata Istas. Istas menceritakan awalnya ide ini ia dapatkan saat tinggal di Perancis. Cuaca di negara yang memiliki empat musim tersebut sangat berpengaruh terhadap mobilitas masyarakatnya.
Istas mengutarakan cuacanya di sana sangatlah ekstrim, jadi untuk berkomunikasi, rapat, atau bahkan presentasi tugas dilaksanakan secara online. Dengan metode konferensi seperti ini, ia merasa sharing ilmu yang dilakukan menjadi lebih efektif. Menurutnya, mereka tetap bisa berkomunikasi secara dua arah walau pembicara tidak hadir secara langsung.
Di akhir, ia pun berpesan agar gelaran ini tidak hanya dapat diikuti oleh peserta di dalam ruangan saja, melainkan siapapun yang dapat terhubung dengan konferensi tersebut. ”Bahkan, saya harap nantinya pelaksanaan teleconference ini akan diadakan rutin setiap minggunya,” pungkasnya. (oly/man)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung