ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
07 Desember 2013, 12:12

HMM Jawara Urban Farming Paling Kreatif

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pelaksanaan kompetisi ini sebenarnya sudah dimulai sejak dua bulan lalu. Kala itu, setiap perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) diajarkan teknik menanam tanaman urban farming terlebih dahulu . Kemudian, mereka dilatih bagaimana cara membudidayakan ikan lele hingga jamur. ”Tapi yang dikompetisikan hanya urban farming, karena relatif lebih mudah,” jelas Detak Yan Pratama, ketua panitia Gugur Gunung 6.

Setelah itu, setiap HMJ diberi tiga jenis bibit tanaman urban farming berbeda. Di antaranya bibit sawi, kangkung dan bayam. Sengaja memilih sayuran hijau sebagai tanaman urban farming yang dilombakan lantaran lifetime dari tanaman tersebut lebih singkat dibandingkan tanaman lain. ”Sehingga bisa dipanen dalam waktu yang relatif singkat,” tuturnya.

Untuk sistem penilaian, secara garis besar dibagi dalam dua aspek. Pertama penilaian dari aspek proses penanaman hingga perawatan yang memiliki bobot 70 persen. Yang kedua yakni penilaian dari aspek hasil tanaman yang bobotnya 30 persen. Sayangnya, hingga tahap penilaian final, hanya 15 HMJ yang bertahan.

Selain itu, faktor effort dan kreativitas HMJ dalam merawat tanaman urban farming juga menjadi bahan penilaian. Misalnya seperti kreatifitas HMJ yang tidak punya lahan urban farming namun tetap berusaha menjalankannya. "Kami melakukan penanaman tanaman urban farming di atap lantai tiga jurusan untuk memanfaatkan lahan kosong saja. Karena memang tidak ada lahan khusus untuk urban farming di tempat kami,” ungkap Latif, Ketua HMM ITS.

Tak pelak, kreativitas HMM tersebut membuahkan hasil manis. HMM terpilih sebagai himpunan paling kreatif dalam menerapkan urban farming. "Kami menyambut hangat  program ini karena memang sesuai dengan program yang diusung HMM," jelas mahasiswa angkatan 2011 ini. 

Meski begitu, Latif menegaskan bahwa ada atau tidaknya program ini, HMM akan tetap menginisiasi kegiatan cinta lingkungan. Sebab hal itu sangat diperlukan guna menumbuhkan gaya hidup peduli lingkungan pada diri mahasiswa. ”Ke depannya akan dikembangkan agar bisa lebih luas lagi penanaman urban farmingn-nya,” ujarnya sambil tersenyum. (fin/ali)

Berita Terkait