ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
02 Desember 2013, 13:12

BEM ITS Perangi Diskriminasi ODHA

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kontan, orang-orang yang sebelumnya asyik dengan kegiatan olahraga di Taman Bungkul kaget lantaran teriakan itu. Mereka pun berteriak histeris karena ketakutan sembari mengenakan jas hujan. Lalu, sedikit demi sedikit, mereka berkerumun di antara sang penderita HIV/AIDS, memandang remeh. Dengan mengenakan jas hujan, mereka melindungi diri agar tidak bersentuhan dengan ODHA. ”Pergi dari sini, penderita AIDS!” teriak salah seorang dari kerumunan itu.

Pemuda berbaju hijau pengidap HIV/AIDS itu menunduk dalam-dalam, ketakutan. Sementara orang-orang yang berkerumun di sekitarnya semakin banyak. Sementara ia sendiri mundur sedikit demi sedikit, seolah ingin pergi secepatnya dari tempat itu. ”Kita harus menyingkirkannya! Dia pasti ingin menularkan penyakitnya pada kita!” teriak kerumunan itu lagi.

Tiba-tiba, seorang mahasiswa yang mengenakan jas almamater ITS berteriak lantang. Ia meminta kerumunan itu menghentikan diskriminasi terhadap ODHA. ”Kenapa kalau dia ODHA? Dia berhak hidup normal dan tidak perlu ditakuti!,” teriaknya.

Namun, kerumunan itu masih belum menerima argumen sosok dengan Mukhlis Said Ndoyo, pemuda yang mengenakan jas almamater itu. Ia lalu memberikan masukan untuk kerumunan orang-orang yang telah melakukan diskriminasi itu. Presiden BEM ITS ini mengajak mereka duduk bareng dan memberikan nasehat.

Mukhlis pun memberikan tips and trik bagaimana cara pemuda untuk menghindari virus HIV. Diantaranya, tidak melakukan hubungan seks bebas dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang. ”Jadi teman-teman, yang sudah kebelet, silahkan menikah saja, nikah muda tidak apa-apa”” ujarnya diikuti anggukan orang-orang di depannya.

Mukhlis mengajak mereka untuk guyub dengan ODHA. Ia meminta kerumunan itu untuk melepas jas hujan, dan berpelukan dengan kawan-kawannya, baik ODHA maupun tidak. Drama teatrikal ini diusung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS untuk memperingati hari AIDS sedunia. Sengaja memilih Taman Bungkul, lantaran lokasi cukup strategis dengan banyak orang yang akan menyaksikan aksi mereka. Fungsionaris BEM ITS ingin menyampaikan pesan moral kepada masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi ODHA. (fin/nir)

Berita Terkait