ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
29 November 2013, 16:11

Pemerintah Kurang Serius Bangun Industri Perkapalan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebagai pembicara pertama, Prof Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA menjelaskan, saat ini, kondisi industri perkapalan di Indonesia masih terlihat suram. Berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah nyatanya tak bisa membuat industri perkpalan menjadi lebih baik. "Bahkan saya lihat beberapa galangan mulai lengang, jarang ada yang membuat kapal," ujarnya.

Beberapa tahun yang lalu, pemerintah memang sudah mengeluarkan kebijakan kabotase, dimana pelayaran di rute-rute domestik harus menggunakan kapal yang berbendera Indonesia. Kebijakan tersebut memang bagus, akan tetapi hanya dalam sistem pelayarannya saja. Meski kapal yang berlayar sudah berbedera Indonesia, namun kapal-kapal tersebut bukanlah buatan Indonesia.

Kebanyakan, kapal tersebut merupakan kapal-kapal bekas yang diimpor dari luar. Dengan sedikit perbaikan, maka kapal tersebut sudah bisa berlayar di perairan Indonesia. "Inilah salah satu alasan mengapa industri kapal kita masih terlihat suram," tegas Guru Besar FTK tersebut.

Menurutnya, kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah belum berpihak pada industri maritim. Dalam hal ini, industri perkapalan masih disamakan dengan industri-industri lainnya. "Padahal industri kapal itu padat teknologi dan padat karya," tuturnya.

Kenyataannya pemerintah lebih konsen pada industri-industri yang ada di daratan. Dikatakan Daniel, pemerintah masih menganggap bahwa infrastruktur yang bisa membuat negara ini maju adalah jalan dan jembatan. Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan, jadi yang harus dikembangkan adalah infrastruktur di dunia maritim. "Infrastruktur maritim masih sangat terbengkalai," imbuhnya.

Daniel menambahkan, salah satu faktoryang menyebabkan kondisi maritim seperti itu adalah dari segi pemerintah yang seakan tidak mempunyai visi maritim. Pelabuhan-pelabuhan Indonesia nyatanya masih jauh jika dibandingkan dengan pelabuhan di negara-negara tetangga. "Mereka tidak paham tentang pentingnya bisnis maritim," kata dosen Jurusan Teknik Kelautan tersebut.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Dr Eng M Badruz Zaman ST MT. Menurutnya, pemerintah harus kembali menyadari bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki potensi yang luar biasa. "Pemerintah masih belum percaya diri, akan hal itu," ungkapnya. Padahal jika itu dikembangkan, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara yang makmur.

Ia menilai bahwa pemerintah saat ini memang belum bisa sadar sepenuhnya bahwa Indonesia memang dilahirkan sebagai negara kepulauan. Rasa cinta warga negara Indonesia terhadap lautan juga dirasa masih sangat kurang. "Buktinya laut-laut di Indonesia masih terlihat kotor, kita seakan tidak punya karakter," imbuh dosen Jurusan Teknik Sistem Perkapalan tersebut.

Ia menambahkan, jika tidak ada stimulus positif yang diberikan pemerintah, maka bukan tidak mungkin saya saing kapal Indonesia akan semakin lemah. Pasalnya setiap negara saat ini mulai berlomba-lomba untuk memaksimalkan bisnis di dunia maritim. "Mari kita bangun jiwa maritim, kita harus bisa menjadi bangsa sendiri," pungkasnya. (guh/m14/ran)

Berita Terkait