Beberapa mobil yang masih gagal dalam tahap scruuteneering antara lain Sang Surya EV, Turtles, Cula Satu dan Batavia Generation. Pihak panitia IEMC 2013 menjelaskan tim yang tidak lolos proses scruutineering memiliki kendala di sisi teknis seperti ukuran mobil yang terlalu besar maupun terlalu kecil dari dimensi mobil yang akan dilombakan.
Lolos tahap scruutineering, tim peserta harus menghadapi tahap race. Setiap mobil harus menjalani delapan kali putaran dengan batas waktu 26 menit untuk kelas prototype dan 30 menit untuk kelas urban. Sayangnya, masih banyak peserta yang gagal karena kendala teknis dan terlambat finish.
Bahkan tim APATE 62 dari Universitas Brawijaya sempat mengalami insiden. Mobil tipe prototype itu menabrak batas arena sirkuit. Hal tersebut dikarenakan rem mobil dan setang pengemudi mobil tim itu jebol, sehingga mobil kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pembatas sirkuit.
Alif Wirakarta ST, ketua panitia IEMC 2013 menjelaskan peserta yang gagal di tahap scruutineering maupun race masih akan mendapat kesempatan. Untuk tahap scruutineering, peserta diberi kesempatan untuk memperbaiki mobil hingga pukul 13.00 siang. Untuk tahap race, masing-masing tim akan dberi lima kali kesempatan untuk melakukan race dimana nilai terbaik dari lima kali race tersebut yang akan dimasukkan pada penilaian akhir kompetisi IEMC ini. (m14/ran)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan