M Lutfi Baihaqi, Ketua Pramuka ITS mengatakan, diwajibkannya pramuka pada pelajar memang bertentangan dengan prinsip dasar yang dimiliki pramuka. Menurutnya, keikutsertaan seseorang dalam kegiatan pramuka bukanlah dengan cara paksaan, melainkan dengan rasa suka rela. "Ini bukan kodrat pramuka sebenarnya," ujarnya.
Permasalahan itulah yang melatarbelakangi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka ITS menggelar kegiatan National Scout Gathering di Jurusan Teknik Sipil ITS. Acara yang digelar selama tiga hari sejak Jumat (15/11) itu membahas berbagai permasalahan baru yang muncul pasca dikeluarkannya kurikulum 2013.
Menurut UU Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka pada pasal 20 ayat 1, dijelaskan bahwa gerakan ini bersifat mandiri, sukarela, dan nonpolitis. Begitu juga dengan Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2012, bahwa pramuka diikuti dengan sukarela. Artinya tidak ada unsur paksaan, kewajiban, bahkan hal itu (sukarela, red) merupakan syarat untuk menjadi anggota Gerakan Pramuka.
Menurut Lutfi, pembinaan dan pendidikan karakter tidak akan bisa dilaksanakan secara massal. Namun harus dilakukan dengan cara bertahap. Pasalnya setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Dan yang paling penting, pembinaan di pramuka bukanlah pada soal jumlah, tetapi lebih pada kualitas anggota yang ada. Masalah ini masih dalam tahap pembahasan yang bekum mengeluarkan hasil.
Tak hanya masalah di atas yang dibahas. Sekitar 60 mahasiswa yang hadir juga membahas pola pembinaan yang semestinya diterapkan pada pramuka di perguruan tinggi. Selain itu, mereka juga membahas terkait relevansi usia pada pramuka di tingkat pandega. Pada awalnya, pramuka pandega merupakan anggota pramuka yang telah berusia 21 sampai 25 tahun. "Tapi mahasiswa pertama di perguruan tinggi itu masih berusia 18 tahun," ujar mahasiswa angkatan 2011 tersebut.
Acara ini diikuti oleh 30 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Masing-masing perguruan tinggi wajib mengirimkan dua perwakilannya untuk datang ke kampus perjuangan. "Seluruh mahasiswa yang datang ke sini diharapkan sudah bisa mewakili suara anggota pramuka di universitas seluruh Indonesia," ungkapnya. Dalam acara tersebut turut hadir pula ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka dan perwakilan dari Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti).
Dikatakan Lutfi, semua hasil dari forum diskusi tersebut akan dikirimkan ke Kwarnas. Tujuannya untuk dibahas lebih lanjut pada Musyawarah Nasional (Munas) yang menjadi forum tertinggi pramuka di Indonesia. "Semoga ini bisa menyelesaikan permasalahan yang ada," pungkasnya. (guh/nir)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan