Deretan mobil berjejer saat pembukaan IEMC berlangsung. Masing-masing universitas tak enggan untuk menunjukkan bendera universitasnya saat upacara pembukaan berlangsung. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan (Dikti) bekerjasama dengan ITS ini dibuka oleh Dr. Ing.Ir Herman Sasongko, Pembantu Rektor 1 ITS, dan Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Eddy A Md.

Usai pembukaan, acara dilanjutkan pada tour circuit dan scruutineering. Pada tour circuit, perwakilan peserta yang merupakan pengemudi mobil diajak oleh panitia untuk mengelilingi sirkuit kenjeran. Derry Septian, koordinator acara menerangkan bahwa hal tersebut dilakukan agar peserta mengetahui lintasan yang akan ditempuh.

Sedangkan pada scruutineering, masing-masing kendaraan akan dinilai sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. ”Akan dilakukan proses inspeksi pada kendaraan yang sesuai dengan regulasi,” ujar Derry.

Proses scruutineering sendiri terdiri dari dua tahap yakni statis dan dinamis. Dalam tahapan statis terdapat sepuluh pos yang harus dilalui peserta. Diantaranya, pengukuran berat mobil, dimensi pengereman, dan safety belt. Pada pos lain akan dilakukan pengecekan jangkauan pandang yang dilanjutkan dengan pos pengecekan lampu, transmisi dan gas buang, saluran bahan bakar, wiring diagram dan kebisingan. Jika lolos, mobil baru dapat mengikuti tahapan selanjutnya yakni tes dinamis.

Tak heran, tiap tim segera mengecuk kondisi mobil yang dibawa. Salah satunya, mobil Rafllesia dari Universitas Bengkulu. Mengetahui aturan tersebut, tim mobil segera membenahi tiap bagian dari mobil agar dimensinya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. ”Sewaktu dikirim dimensi yang kami buat memang cukup besar. Lalu sekarang kami berusaha membetulkan tiap bagian yang ada agar sesuai,” ujar Irwan Susilo, salah satu anggota tim Rafflesia.

Lain lagi dengan tim ITS. Persiapan yang matang pun telah dilakukan. Sehingga pada pukul 14.39, tiga mobil ITS sudah mulai masuk dalam tahap scruutineering. ”Sampai sejauh ini tidak ada kendala pada mobil ITS,” terang Elsa Yovita A, yang tergabung dalam ITS Team 1.

Mobil ITS Temm 2 yang mengikuti katagori urban diesel menjadi mobil pertama yang berhasil lolos dalam scruutineering tahap statis. Senada dengan Elsa, Ardi Nugroho, anggota dari ITS Tim 2 pun menegaskan bahwa tidak ada kendala yang dialami hingga tahap tersebut. ”Dari sepuluh pos pada tahapan statis, tidak ada kendala. Mobil ITS Team 2 lancar-lancar saja,” terang Ardi. (sha/ran)