ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
12 November 2013, 08:11

BAN-PT Puji Keseimbangan Peran di ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Lima tim asesor dari BAN-PT tersebut adalah Prof Yanuarsyah Haroen dari Institut Teknologi Bandung, Dr Bambang Supriyadi dari Universitas Gajah Mada, Prof Belawati Widjaja dari Universitas Indonesia, Prof Norma Afiati dari Universitas Diponegoro , dan Dr Indrianty Sudirman dari Universitas Hassanudin.

Norma menyatakan bahwa penilaian yang dilakukan meliputi keseluruhan institusi. Dengan kata lain, tidak hanya menitikberatkan pada satu bagian. Usai wawancara terhadap seluruh bagian, Norma memuji keseimbangan peran yang ada di ITS ini. ”Tidak semua institusi bisa memiliki bagian-bagian yang berperan sama kuat seperti ini, biasanya masih ada yang mendominasi dan memiliki porsi lebih kecil,” ujarnya ketika ditemui usai pertemuan.

Ia menyatakan bahwa keseimbangan peran tersebut dapat memudahkan pengembangan institusi nantinya. Dalam tanya jawabnya, Norma banyak menyoroti soal prestasi mahasiswa. Ia menanyakan terkait bentuk apresiasi ITS terhadap mahasiswa yang berprestasi dalam bidang seni atau pun bidang non-teknik lain. ”Apakah ada penghargaan khusus dan resmi yang diberikan oleh ITS?” tanyanya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Dr Ir Bambang Sampurno MT selaku Kepala Badan Pembinaan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni ITS memberi contoh pemberian penghargaan ITS kepada Paduan Suara Mahasiswa (PSM). ”Dari ITS sendiri pasti memberikan reward, dan itu resmi tertera dalam Surat Keputusan (SK), seperti reward yang ITS berikan kepada tim PSM yang telah mengharumkan nama ITS di kancah internasional beberapa waktu lalu,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, tim asessor turut menyinggung keterkaitan institusi, fakultas dengan jurusan yang ada di ITS. Terutama dalam sistem penjaminan mutu. Contohnya terkait proses turunnya rancangan penjaminan mutu dari institusi atau pusat ke fakultas dan jurusan.

Perwakilan Badan Pusat Jaminan Mutu ITS pun menjelaskan bahwa PJM sendiri memiliki target untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lain. Ia juga menyebutkan bahwa ITS memiliki standar mutu sendiri hingga rumpun paling bawah.

Sistem penjaminan mutu dan pengukuran kinerja berasal dari institusi. kemudian diturunkan ke fakultas. Selanjutnya, fakultas menyerahkan kepada masing-masing jurusan sistem yang akan diterapkan di sana. Tentunya, dengan mengacu kepada rumusan baku sistem pusat dan dengan mendukung otonomi masing-masing jurusan. Data tersebut akan terintegrasi menggunakan SIM Proker.

Rupanya dalam visitasi tersebut, tim asesor tertarik dengan sistem yang diberlakukan di jurusan Biologi. Sebagai jurusan yang tergolong muda, jurusan Biologi mampu mengimbangi jurusan-jurusan lain yang bahkan lebih tua. ”Untuk SIM Proker di Biologi kami memang masih belum banyak inovasi, masih berpacu pada SIM pusat,” ujar Ketua Jurusan Biologi, Dr rer nat Ir Maya Shovitri MSc.

Sedangkan untuk pengembangan program-program kerja yang dimiliki, jurusan yang berdiri 13 tahun lalu ini mendapat dukungan dari fakultas lain, seperti Fakultas Teknologi Kelautan. Contohnya, melalui Sustainable Islands Development Initiative (SIDI) yang menggandeng jurusan Biologi untuk melakukan penelitian di beberapa pulau kecil di Indonesia. (oly/m1/ran)

Berita Terkait