Ketua pelaksana kuliah tamu ini adalah Bapak Fuad Cholisin selaku ketua UPMS. Beliau mengatakan tujuan utama diselenggarakan kuliah tamu ini adalah untuk memotivasi mahasiswa agar tidak terhambat dengan kesulitan yang biasa kita hadapi dalam belajar bahasa Inggris, menambah wawasan mahasiswa, dan menggunakan pendekatan baru dalam belajar Bahasa Inggris untuk kalangan mahasiswa. Beliau juga menekankan bahwa hal yang terpeting dalam belajar Bahasa Inggris adalah komunikasi dan janganlah takut. Pembicara yang dihadirkan adalah Ibu Safrina Noorman yang merupakan pengajar dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Beliau merupakan lulusan dari Amerika yaitu berasal dari Illonois University.
Materi yang disampaikan oleh pembicara adalah menyangkut hubungan antara jaman postmodern dengan kemauan dalam berbahasa Inggris. Postmodern sendiri adalah gabungan antara moderenisasi dengan tradisional. Ada empat tren yang berpengaruh dalam kemauan kita dalam belajar Bahasa Inggris, yaitu demografi, lingkup sosial, teknologi, dan bahasa. Hal yang berpengaruh dalam tren demografi beberapa diantaranya adalah umur dan migrasi global. Perihal umur, jaman dulu orang yang bisa dan mau belajar berbahasa Inggris adalah kebanyakan orang tua, sedangkan untuk jaman sekarang sejak kecil kita sudah diajarkan berbahasa Inggris. Hal tersebut juga berlaku untuk migrasi global. Jaman sekarang pendatang mancanegara lebih banyak dari pada jaman dulu. Tren selanjutnya lingkup sosial, salah satu yang berpengaruh adalah urbanisasi. Hal ini membuat timbulnya banyak masyarakat menengah yang memiliki kebutuhan Bahasa Inggris yang tinggi. Tren yang ketiga adalah teknologi. Teknolgi membuat semua menjadi tidak memiliki batas. Semuanya dapat terhubung, hal ini juga berlaku dalam bahasa. Pemakaian Bahasa Inggris menjadi tidak terbatas dalam teknologi. Terakhir adalah tren bahasa. Kepentingan bahasa global tergantung dengan bahasa kedua apa yang digunakan. Tantangan yang harus kita hadapi adalah kita harus mengetahui adanya keragaman Bahasa Inggris baik dari pengguna dan penggunaannya. Kita juga harus mengetahui grammar, cara pengucapan, dan tujuannya. Dalam berbahasa Inggris kita juga harus memperhatikan identitas lawan bicara kita. Untuk melatih kita dalam berbahasa Inggris bisa dengan cara melatih Critical Thinking Skill kita. Untuk melatihnya kita harus terus mengeksplorasi pertanyaan dan solusi terhadap isu-isu yang tidak terdefinisi dengan benar. Dengan menerapkannya dalam Bahasa Inggris hal ini sangat membatu kita dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Pesan Ibu Safira Noorman agar kita mahasiswa lebih mudah dalam belajar Bahasa Inggris adalah lebih percaya dirilah dalam berbicara Bahasa Inggris, analisa setiap kata ataupun kalimat yang berbahasa Inggris yang kita tidak tahu, yang terkahir adalah kerja keras dalam melakukannya. -M7
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,