ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
09 November 2013, 14:11

Berbahasa Inggris di Jaman Postmodern

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ketua pelaksana kuliah tamu ini adalah Bapak Fuad Cholisin selaku  ketua UPMS. Beliau mengatakan tujuan utama diselenggarakan kuliah tamu ini adalah untuk memotivasi mahasiswa agar tidak terhambat dengan kesulitan yang biasa kita hadapi dalam belajar bahasa Inggris, menambah wawasan mahasiswa, dan menggunakan pendekatan baru dalam belajar bahasa Inggris untuk kalangan mahasiswa. Beliau juga menekankan bahwa hal yang terpeting dalam belajar Bahasa Inggris adalah komunikasi dan janganlah takut. Pembicara yang dihadirkan adalah Ibu Safrina Noorman yang merupakan pengajar dari Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Beliau merupakan lulusan dari Amerika yaitu berasal dari Illonois University.
Materi yang disampaikan oleh pembicara adalah menyangkut hubungan antara jaman postmodern dengan kemauan dalam berbahasa Inggris. Postmodern sendiri adalah gabungan antara moderenisasi dengan hal tradisional. Ada empat trend yang berpengaruh dalam kemauan kita dalam belajar Bahasa Inggris, yaitu demografi, lingkup sosial, teknologi, dan bahasa. Hal yang berpengaruh dalam trend demografi beberapa diantaranya adalah umur dan migrasi global. Untuk umur, jaman dulu orang yang bisa dan mau belajar berbahasa Inggris adalah kebanyakan orang tua, sedangkan untuk jaman sekarang sejak kecil kita sudah diajarkan berbahasa Inggris. Hal tersebut juga berlaku untuk migrasi global. Jaman sekarang pendatang mancanegara lebih banyak dari pada jaman dulu. Trend selanjutnya adakah lingkup sosial salah satu yang berpengaruh adalah urbanisasi yang membuat timbulnya banyak masyarakat menengah yang memiliki kebutuhan bahasa Inggris yang tinggi. Trend yang ketiga adalah teknologi. Teknolgi membuat semuanya jadi tidak memiliki batas. Semuanya dapat terhubung, hal ini juga berlaku dalam bahasa. Pemakaian Bahasa Inggris menjadi tidak terbatas dalam teknologi. Terakhir adalah trend bahasa. Kepentingan bahasa global tergantung dengan bahasa kedua apa yang digunakan. Tantangan yang harus kita hadapi adalah kita harus mengetahui adanya keragaman Bahasa Inggris baik dari pengguna dan penggunaannya. Kita juga harus mengetahui grammar, cara pengucapan, dan tujuannya. Dalam berbahasa Inggris kita juga harus memperhatikan identitas lawan bicara kita. Untuk melatih kita dalam berbahasa Inggris bisa dengan cara melatih Critical Thinking Skill kita. Untuk melatihnya kita harus terus mengeksplorasi pertanyaan dan solusi terhadap isu-isu yang tidak terdefinisi dengan benar. Dengan menerapkannya dalam Bahasa Inggris hal tersebut sangat membatu kita dalam memahami bahasa Inggris. Pesan Ibu Safira Noorman agar kita mahasiswa lebih mudah dalam belajar Bahasa Inggris adalah lebih percaya dirilah dalam berbicara bahasa Inggris, analisa setiap kata ataupun kalimat berbahasa Inggris yang kita tidak tahu, yang terkahir adalah kerja keras dalam melakukannya. – M7

Berita Terkait