ITS menjadi salah satu dari 38 lokasi di Indonesia yang menjadi tempat dilaksanakannya tes CPNS. Utamanya bagi CPNS yang juga merupakan pegawai honorer. "Ada sekitar 154 peserta tes, 68 di antaranya berasal dari ITS," ujar Prof Drs Nur Iriawan Mikom PhD, Pembantu Rektor 3 ITS. Sisanya tersebar di berbagai universitas di Surabaya, seperti Universitas Airlangga (UA), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan beberapa lembaga pendidikan lainnya.
Pegawai honorer mengikuti tes kali ini adalah pegawai yang sudah lama mengabdi di kampus perjuangan. Dikatakan Nur, mereka yang diujikan adalah pegawai ITS yang masuk sebelum bulan Januari 2005. "Sebenarnya sejak tahun 2010 yang lalu kita sudah berusaha untuk mengangkat mereka menjadi PNS," imbuh pria yang juga menjadi ketua panitia tes CPNS tahun ini.
ITS telah melakukan pemberkasan bagi para pegawai honorer yang sudah lama mengabdi untuk ITS. Pemberkasan merupakan salah satu sarana untuk mengangkat mereka menjadi PNS. Namun mekanisme tahun ini berbeda. setiap pegawai harus tetap mengikuti tes CPNS sebagai salah satu syarat untuk bisa diangkat untuk menjadi PNS.
"Sebenarnya saya tidak berharap adanya tes ini," kata Nur. Menurutnya, meski tidak tes, mereka sudah layak menjadi PNS. Hal itu tidak terlepas dari kinerja pegawai honorer yang rela mengabdi bagi ITS dengan waktu yang cukup lama. Bahkan, ada pegawai yang pernah menangis sebab tidak segera diangkat menjadi PNS.
Tes CPNS ini meliputi dua hal, yaitu Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Tes Kemampuan Bidang (TKB). Tes tersebut mencakup wawasan kebangsaan, intelegensi, dan juga tes kepribadian. "Untuk Pegawai Honorer, TKD dan TKB dilaksanakan pada hari ini," ujar Nur. Berbeda dengan peserta umum yang akan melaksanakan TKB pada pertengahan November.
Lebih dari itu, Nur berharap agar setiap pegawai yang mengikuti tes CPNS ini bisa lulus dan segera diangkat menjadi PNS. "Dengan demikian tenaga kerja dan tenaga pendidik di ITS akan bertambah. Dan kita bisa bareng-bareng mendidik mahasiswa," tambahnya.
Jika dibanding kampus-kampus lain, jumlah pegawai honorer di ITS bisa dibilang cukup sedikit. "Yang ikut tes saja hanya 68 orang. Ini sangat baik," jelasnya. Dengan sedikitnya pegawai honorer, praktis akan membuat pengeluaran ITS tidak terlalu besar. Pasalnya tenaga kerja honorer mendapat gaji dari anggaran ITS sendiri, bukan dari negara.
Sayangnya, tak semua peserta mempersiapkan matang dari para peserta. Pasalnya, pemberitaan mengenai tes CPNS bergulir hanya 2 minggu pelaksanaan. "Kasihan bapak-bapak yang sudah sepuh, susah mencerna soal terutama matematika dan wawasan kebangsaan," ujar Susanti, salah satu peserta.
Tak sedikit juga peserta mengelus dada lantaran kuota yang ditetapkan 30% dari total jumlah peserta terdaftar. Selain itu adanya peraturan peserta lebih dari 35 tahun tidak boleh berganti instansi. Mereka mengeluhkan lamanya pengangkatan honorer menjadi tenaga tetap setelah mengabdi minimal 3 tahun. "Saya berharap semua tenaga honorer dapat lolos semua, terutama bapak-bapak sepuh yang sudah mengabdi sekian lamanya," ujar Susanti. (guh/m2/m6/ran)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan