ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
23 Oktober 2013, 10:10

Pentaskan Tiga Cerita, Tiyang Alit Pukau Penonton

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sorak sorai penonton mengantar berakhirnya drama satu babak ”Orang Kasar” sekaligus pementasan Teater Tiyang Alit tersebut, Selasa (22/10). Peran Nyonya Martopo dan Baitul Bilal dalam drama karya Anton Chekov, penulis besar Rusia, membius penonton dengan emosi dan sisipan komedi dalam setiap adegannya.

”Ada tiga cerita yang kami bawakan dalam pementasan dies natalis Teater Tiyang Alit tahun ini,” kata Dina Rachmawati, pimpinan produksi pementasan. Dua cerita tentang politik lebih dulu dimainkan. Pertama karya Taufan S Candra yang berjudul ”Bangsat” kemudian dilanjutkan dengan cerita berjudul ”Lawan Catur” karya Kenneth Sawyer Goodman.

Menurut Dina, drama komedi romantisme menjadi andalan untuk menutup pementasan kali ini. Hal itu dikarenakan, pementasan ini dimaksudkan untuk memperingati momen spesial, yaitu dies natalis Teater Tyang Alit yang ke-17. Di samping itu, juga tak lepas dari tema dies natalis sendiri, yaitu Percaya Diri dalam Bebudaya di Masyarakat. ”Untuk itu, tahun ini memang dibuat beda dan sasarannya lebih luas. Kami  ingin memberi hiburan kepada masyarakat,” lanjut mahasiswi yang akrab disapa Dina tersebut.

Pementasan yang dilaksanakan di Gedung Pertunjukkan Cak Durasim ini dihadiri tidak kurang dari 200 penonton. Mulai dari kumpulan teater-teater kampus di Surabaya, masyarakat umum, dan tentunya mahasiswa ITS. ”Semakin dekat akhir pementasan, penonton tidak malah berkurang justru semakin bertambah,” terang Dina.

Dina melanjutkan, tidak ada kendala berarti dalam proses persiapan pementasan. Hanya saja, penyesuaian jadwal latihan anggota Teater Tyang Alit sempat menjadi penghambat. ”Ya kami kan mahasiswa, punya kesibukan masing-masing. Itu yang membuat sulit,” ceritanya.

Namun, Dina dan tim Teater Tiyang Alit menyiasati kendala tersebut dengan memulai latihan lebih awal, yakni sejak Juni lalu. Hal tersebut untuk mengatisipasi adanya jadwal yang bentrok. ”Kami memang ingin melakukan gebrakan tahun ini, jadi sebisa mungkin harus tampil maksimal,” kata mahasiswi Jurusan Teknik Industri tersebut.

Alhasil, teater-teater yang dibawakan terbukti mampu membuat penonton terkesima. Seperti Tiara Hana Kurnia Dewi, salah satu penonton asal Teater Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa), ia mengaku sangat terhibur dengan penampilan Teater Tiyang Alit. ”Semoga saja lebih sering lagi diadakan, karena dari situ saya bisa mendapat banyak inspirasi tentang bagaimana menjalankan suatu teater,” terang Tiara. (oly/ali)

Berita Terkait