ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
21 September 2013, 22:09

Debat Panelis, Ajang Kampanye Terakhir Capresbem

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Satu per satu mahasiswa penonton debat panelis memasuki gedung SCC lantai satu. Sebelumnya, kartu mahasiswa mereka diperiksa oleh Panitia Pelaksana Pemilu (PPU) sebagai persyaratan pengunjung. Sebab, hanya mahasiswa ITS aktif yang diperbolehkan mengikuti debat.

Beberapa pertanyaan seputar pergerakan mahasiswa langsung dilontarkan oleh Tatas, Panelis yang merupakan Dosen Jurusan D3 Teknik Sipil ini, menanyakan langkah masing-masing calon dalam memimpin pergerakan mahasiswa ITS ke depan. Dengan lantang setiap kandidat mengungkapkan pendapatnya. 
Mukhlis, kandidat Presiden BEM ITS nomor urut dua, menerangkan pergerakan mahasiswa harus mulai digencarkan lewat media massa. Pasalnya, media massa Indonesia terlalu banyak dikuasai oleh tokoh-tokoh politik. Sehingga, BEM ITS ke depan harus berani mengangkat isu dan menyampaikan pemikiran melalui media. ”Pergerakan bukan hanya lewat demonstrasi, tapi juga bisa dilakukan di media masa” terangnya. 
Lain lagi dengan Wildan, calon Presiden BEM ITS nomor urut satu. Ia mengangkat salah satu program kerjanya, jembatan bergerigi sebagai gambaran pergerakan BEM ITS jika ia terpilih. Nantinya, ia akan mengajak seluruh elemen KM ITS serta masyarakat sekitar untuk mempelajari isu-isu politik. ”KM ITS berwarna, mari kita gerakkan semuanya dibawah birunya ITS,” jelasnya. 
Selain itu, Dr Ir Bambang Sampurno MT, kepala Badan Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni ITS, juga turut menggali pendapat dari masing-masing calon. Bambang mencoba menguji pengetahuan para calon tentang perkembangan informasi dalam skala nasional maupun internasional. Mulai dari isu pemilihan presiden tahun 2014, nilai rupiah yang melemah, hingga tantangan teknologi yang akan dihadapi. 
Menanggapi hal tersebut, Wildan menyebutkan akan ada kolaborasi dari setiap fakultas di ITS. Menurutnya, KM ITS yang terdiri dari berbagai bidang keahlian dapat saling melengkapi satu sama lain untuk memajukan Indonesia. ”Tradisi keilmiahan di ITS harus tetap dikembangkan,” komentar calon presiden nomor satu ini seraya tersenyum. 
Sedangkan Mukhlis, berpendapat bahwa butuh adanya interaksi langsung antara mahasiswa dan pemerintah. Sehingga ia berencana mengundang calon presiden RI untuk melakukan diskusi dengan mahasiswa ITS. ”Mahasiswa ITS sudah seharusnya sadar politik dan hukum di Indonesia,” tandasnya. (sha/ali)

Berita Terkait