ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
12 September 2013, 22:09

Ajak Masyarakat Kelola Sampah dengan Benar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Eintopf Klub Surabaya merupakan suatu komunitas orang-orang Indonesia alumni Jerman. Mereka mengaku tertarik mengadakan acara ini karena telah melihat adanya perbedaan yang signifikan antara pengelolaan sampah di Indonesia dan Jerman. ”Pengelolaan sampah di Jerman diatur dengan sangat baik, jadi tidak ada sampah yang mengapung di sungai seperti yang masih terlihat di sini (Surabaya, red),” jelas Ir Didik Bambang S MT, penanggung jawab kegiatan.

Bambang yang juga merupakan dosen Jurusan TL sekaligus anggota Eintopf tersebut mengaku memiliki obsesi besar terhadap hal ini. Menurut penilaiannya, kesadaran masyarakat khususnya Kota Surabaya masih sangat kurang. ”Mengelola sampah itu bukan sekedar membuang sampah ke tempatnya, melainkan harus memilah-milahnya terlebih dahulu,” lanjutnya.

Paradigma seperti itulah yang harus ditanamkan kepada masyarakat. Untuk itu, dalam rangkaian acara tersebut juga dilakukan sosialisasi bagaimana sebenarnya cara mengelola sampah dengan benar. Peserta diajak untuk saling berdiskusi untuk mem-breakdown permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat, tentunya dalam hal pengelolaan sampah.

Seminar tersebut diikuti oleh bermacam-macam elemen masyarakat Melulai dari mahasiswa, siswa sekolah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), kader-kader lingkungan, bank sampah, dan juga dosen-dosen pakar lingkungan. ”Kami berupaya untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam sosialisasi kali ini, sehingga yang menjadi peserta di sini nantinya dapat mensosialisasikan kembali ke lingkungan masyarakat,” papar Bambang.

Tak hanya sosialisasi dan berdiskusi, peserta juga diajak bermain games untuk mendapat hadiah-hadiah menarik yang telah disediakan. Peserta tampak sangat antusias. ”Saya sangat berterima kasih kepada ITS yang telah mengadakan acara seperti ini,” ujar Sutanto, salah satu peserta dari fasilitator lingkungan Kota Surabaya. Ia mengaku apa yang disampaikan dalam seminar sangat bermakna dan membuka  wawasan.

Sebagai kelanjutannya, beberapa waktu ke depan akan kembali diadakan seminar semacam ini. Hanya saja tema yag diangkat berbeda, yakni tentang pengelolaan limbah B3. Peserta juga akan lebih bervariasi. ”Obsesi kami juga lebih luas, yakni dapat mendampingi masyarakat untuk dapat mengelola, baik sampah maupun limbah B3, dengan benar,” tutupnya. (oly/nir)

Berita Terkait