Program tahunan Dikti yang dimaksud ialah Darmasiswa. Yaitu beasiswa bagi mahasiswa asing untuk belajar bahasa dan kebudayaan Indonesia di beberapa perguruan tinggi nasional. Program ini sudah berjalan hampir 40 tahun. Namun, penunjukan perguruan tinggi teknik sebagai tuan rumah merupakan kali pertama. ”Begitu pun dengan ITS, tahun ini adalah yang pertama,” ujar Dr Maria Anityasari ST ME, Ketua International Office ITS.
Maria menjelaskan, ITS mendapat amanah dari Dikti untuk membina delapan orang mahasiswa asing. Mereka berasal dari Ceko, China, Hungaria, Bangladesh, Inggris, Serbia dan Thailand. Bule-bule tersebut akan menetap di ITS selama enam bulan dan mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan kampus perjuangan.
Selama di ITS, para peserta Darmasiswa menjadi tanggung jawab International Office. Hal itulah yang membedakan mereka dengan program-program internasionalisasi ITS lainnya. Pasalnya, program lain sepenuhnya dikordinasi oleh jurusan. ”Meskipun begitu, mereka masih boleh mengikuti kelas-kelas tertentu di jurusan,” jelas dosen Jurusan Teknik Industri ITS tersebut.
Selain Darmasiswa, program internasionalisasi ITS lainnya adalah pertukaran pelajar, beasiswa unggulan, dan beasiswa Kerjasama Negara Berkembang (KNB). Sebagian besar dari mereka berasal dari negara-negara berkembang Asia-Afrika seperti Angola, Timor Leste, Malaysia, Libya, Myanmar, Sudan dan Pakistan. Namun, ada juga peserta yang datang dari negara maju seperti Korea Selatan.
Lain halnya dengan Darmasiswa, keberadaan mereka di ITS ditujukan untuk mengikuti kelas reguler. Sehingga, agenda kegiatannya pun berbeda. Selain itu, masa belajar mahasiswa asing non-Darmasiswa di ITS juga lebih lama. ”Mereka berada di sini kisaran enam bulan hingga satu tahun,” terang Maria.
Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA, menjelaskan program-program seperti ini memang sedang gencar dilakukan oleh ITS. Pasalnya, selain dapat memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat dunia. Program-program seperti ini juga dapat memperbanyak duta ITS yang berasal dari negara asing. ”Kita harapkan akan banyak masyarakat dunia yang tahu tentang ITS dari mereka,” jelasnya.
Tri Yogi berharap, akan semakin banyak mahasiswa asing yang berpartisipasi dalam program-program internasionalisasi ITS. Lebih dari itu, untuk program yang saat ini sedang dilaksanakan, dosen Jurusan Teknik Mesin tersebut mengharapkan dapat berjalan dengan lancar. ”Nikmati program ini dan ambil manfaatnya,” pungkasnya. (ali/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung