Dr Ir Eddy Setiadi Soedjono Dipl SE MS, Ketua Jurusan Teknik Lingkungan ITS, mengatakan pengetahuan ini sangat penting bagi para peserta Commtech. Pasalnya, beberapa dari mereka berasal dari negara berkembang yang memiliki permasalahan sama dengan Indonesia yaitu sistem sanitasi penduduk. ”Kita ketahui bahwa sistem sanitasi di negara-negara berkembang sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Eddy menjelaskan, dampak yang paling serius pada sistem sanitasi yang buruk ialah pada kesehatan. Menurut riset para ilmuwan, salah satu penyebab utama penyakit kelamin terbesar di dunia adalah dari sistem sanitasi yang tidak layak. ”Hernia adalah salah satu contoh penyakitnya,” lanjut Eddy.
Selain itu, sistem sanitasi yang buruk juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Seperti yang terjadi di kawasan perumahan pemulung di bantaran sungai Porong Sidoarjo. Mereka seringkali melakukan aktivitas mandi cuci kakus di sana sehingga mencemari perairan di sungai tersebut. Lebih dari itu, perawatan septic tank yang kurang teratur juga dapat mencemari air tanah.
Sehingga, guna mengatasi permasalahan tersebut, salah satu solusinya dengan membentuk CBS. CBS merupakan sekelompok masyarakat yang memiliki inisiatif untuk mendirikan sistem sanitasi yang baik dan benar. ”Satu kelompok CBS dapat terdiri dari sepuluh hingga 20 rumah,” terang dosen Jurusan Teknik Lingkungan ITS tersebut.
Sistem yang ditawarkan pada CBS ialah dengan mengolah limbah kotoran manusia menjadi bahan yang lebih bermanfaat. Tekniknya, adalah dengan membangun sebuah tandon besar pengolah limbah. Kemudian tandon tersebut dihubungkan dengan saluran pembuangan di 20 rumah anggota. ”Hasil dari pengolahan limbah bisa berupa biogas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar,” jelas Eddy.
Dr Liadi Kola Mudashiru, peserta asal Nigeria, menjelaskan pengetahuan ini sangat baik baginya. Sebab, sesuai dengan yang disebutkan Eddy, salah satu masalah negara berkembang adalah sistem sanitasi yang buruk. ”Salah satunya adalah negara tempat saya berasal,” jelasnya.
Sehingga, Liadi berencana akan menerapkan apa yang ia peroleh di kegiatan Commtech ini ketika kembali ke negaranya nanti. Lebih dari itu, ia menambahkan jika tidak mampu mengubah gaya hidup masyarakat satu negara. Alumni Newcastle University ini akan coba menularkan ke masyarakat yang berada disekitar tempat tinggalnya. (ali/fz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung