ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
01 September 2013, 19:09

Smart Office Untuk Ruang Kerja yang Fresh

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pameran yang dimulai sejak Rabu (28/8) tersebut mengundang seluruh instansi dan perusahaan yang bergerak dalam bidang desain dan arsitektur dari seluruh Surabaya. Khusus dari bidang akademis, nama-nama seperti Universitas Ciputra, Universitas Kristen Petra dan juga ITS turut meramaikan kegiatan ini.

Tema smart office yang diusung ITS disajikan dalam perancangan stan yang berukuran 10 x 5 meter. Desain tersebut mencoba menampilkan model rancangan interior ruang kerja yang bersifat modern dan green design.
Aan Nurfida, selaku Ketua Kelompok perancang stan interior ITS mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya memilih tema itu lantaran terinspirasi dari kondisi para pekerja kantor saat ini. Semakin hari pekerja kantor semakin dituntut untuk kerja lebih keras dan harus sesuai deadline yang diberikan. "Selain itu, pulang kerja pun nantinya akan terkena macet, akhirnya bisa menimbulkan stres," ungkapnya.
Melihat situasi seperti itu, ia pun mencoba membuat suasana dalam ruang kerja kantor menjadi lebih fresh dan damai. Ia pun memilih memakai warna-warna yang cerah dan juga menambahkan elemen taman dalam sebuah ruangan. "Biasanya kalau kita melihat warna hijau dan warna cerah bisa bikin pikiran lebih segar," tambah mahasiswi Desain Interior angkatan 2011 ini.
Stan ITS di Decorintex cukup dimanati oelh para pengunjung. Selain melihat desain smart office, para pengunjung juga tertarik dengan karya furnitur klasik mahasiswa ITS dari kertas kardus yang bernama Dus Duk Duk. "Khusus Dus Duk Duk itu, selain merupakan karya yang lulus menjadi peserta di Pimnas 26 Mataram, karya ini nantinya juga akan dikomersialkan," ujarnya.
Karya lain yang turut membuat para pengunjung tertarik melihat stand interior ITS adalah instalasi rusa puk puk. Karya yang dipasang di sebelah Dus Duk Duk tersebut berbentuk semacam binatang rusa. Tetapi yang membuat beda adalah bahan pembuatannya yang terbuat dari ranting-ranting pohon yang dikumpulkan dan dipasang menurut rangkanya. "Kita bisa memanfaatkan barang bekas yang sebelumnya kurang berguna menjadi karya yang bernilai seni tinggi," pungkas mahasiswi asli Surabaya ini. (akh/izz)

Berita Terkait