Berita berjudul ‘Hanya Tiga Calon yang Memilih’ merupakan bagian dari headline koran Jawa Pos. Fitur utama yang berlanjut ke halaman terakhir itu mencantumkan pernyataan sebuah pernyataan tendensius. "Khofifah tiba di kediaman pukul 21.45. Dia langsung disambut pendukung yang sudah menunggu sejak sore. Termasuk beberapa wakil dari BEM Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang bermaksud menyerahkan kenang-kenangan buku," bunyi kalimat tersebut.
Menteri Sosial Politik BEM ITS, Yoga Widhia Pradhana segera menjawab pertanyaan artikel tersebut pada hari yang sama. Melalui akun Twitter @yogawpradhana, ia memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang mengacu pada kesalahan tersebut. Pernyataan-pernyataan Yoga turut didukung dengan retweet oleh akun BEM ITS.
Terdapat beberapa poin penting yang ditegaskan oleh Yoga terkait hal tersebut. Pertama, kunjungan yang dilakukan anggota BEM ITS bukan hanya pada salah satu calon saja. Mereka mengunjungi semua calon dalam putaran Pemilukada kali ini.
Tujuan mereka tak lain untuk menyampaikan buku hasil kajian 15 tahun reformasi di Indonesia. Selain itu, di dalam buku juga terdapat kompilasi surat untuk gubernur Jawa Timur terpilih. Surat-surat tersebut merupakan seleksi dari kompetisi bertajuk Lomba Surat untuk Calon Gubernur Jatim bulan April lalu. Isinya mencakup aspirasi para penulis terhadap masa depan Jawa Timur.
"Kemarin (Rabu, red) setelah dari basecamp Karsa, kami ke rumah bu Khofifah untuk melakukan dialogis dan mengantarkan buku surat cagub-cawagub tersebut. Kebetulan di saat itu banyak wartawan yang sedang menunggu, alhasil muncullah berita yang bisa kawan-kawan baca di Jawa Pos hari ini," tulis Yoga. Dalam wawancara lanjutan, Yoga menegaskan bahwa wartawan yang meliput peristiwa tersebut tidak melakukan konfirmasi terhadap pihak BEM ITS. Setelah memotret, wartawan tersebut langsung pergi.
BEM ITS sendiri mendukung kelancaran putaran Pemilukada kali ini. Mereka telah bekerja dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta BEM dari universitas lain di Jawa Timur sejak bulan Juni. Salah satu gerakan yang mereka pelopori dalam Pemilukada ini adalah Relawan Saksi Independen (RSI).
BEM ITS mengoordinasi sekitar 30 orang mahasiswa untuk memantau pemungutan suara di TPS sekitar Jawa Timur secara sukarela. Tim dibekali dengan surat delegasi dan berita acara sebagai wadah untuk menuliskan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di TPS setempat. "Harapan kami, Pemilukada Jatim dapat berjalan sesuai asas luber jurdil dan nantinya tidak ada praktek-praktek kecurangan yang dapat mencederai asas itu," kata Presiden BEM ITS, Zaid Marhi Nugraha. Selain itu pihak BEM ITS berharap angka golput tidak kembali menjadi pemenang dalam Pemilukada Jatim ini.
BEM ITS mendapatkan banyak tanggapan dari berbagai pihak dalam negeri akibat berita tersebut. Namun, mereka telah melaksanakan hak jawab terhdapa fakta yang diluncurkan. Pihak Jawa Pos pun telah mengklarifikasi kesalahan mereka dan meminta maaf atasnya. (lis)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung