Diskusi ini mulai berjalan setelah banyak mahasiswi perwakilan himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) dan ormawa lain tiba. Hingga akhirnya terbentunya kesepakatan tentang visi misi, keanggotaan, hingga bentuk gerakan yang akan dijalankan FP KM ITS.

Beberapa gerakan tersebut diantaranya memperluas jaringan. Caranya bersilaturahim dengan tokoh-tokoh wanita skala kampus, seperti dosen dan istri rektor ITS. Dengan kalangan mahasiswa, perluasan jaringan juga akan dilakukan dengan organisasi kemahasiswaan yang fokus dalam bidang kewanitaan. ”Hal tersebut penting agar mahasiswi ITS memiliki pandangan yang lebih luas. Dan hubungan dengan tokoh perempuan dapat terjalin dengan baik,” terang Fauziyah Rakhmawati, Sekretaris Mentari Sospol BEM ITS 2012/2013.

Beberapa gerakan seperti gerakan taktis dan strategis juga akan turut dilakukan. Menurut Fauziyah, gerakan taktis dapat berupa aksi yang memanfaatkan momen-momen yang erat hubungannya dengan perempuan. Seperti halnya Kartini, hari ibu, dan hari Kanker Serviks sedunia. Sedangkan gerakan strategis dilakukan dengan melakukan audiensi dengan kementerian terkait perempuan, misalnya realisasi penanaman parenting skill pada masyarakat.

Di samping itu, ada beberapa kegiatan untuk mengembangkan potensi mahasiswi ITS. Perempuan yang akrab disapa Fau ini menjelaskan, pengembangan potensi tersebut lebih ditekankan pada peran dan fungsi mahasiswi ITS setelah lulus. ”Pelatihan tersebut dilakukan agar nantinya mahasiswi ITS  sadar akan pentingnya seorang perempuan terutama dalam mendidik putra-putrinya yang akan menjadi generasi penerus Indonesia,” imbuh gadis berkacamata ini.

Tak hanya itu, pembahasan terkait isu poliltik terkait perempuan dan anak pun akan turut dibahas. ”Harapannya FP ITS ini dapat menjadi contoh forum yang fokus membahas tentang isu-isu dan pelatihan bagi mahasiswi ITS serta diikuti oleh universitas lain yang ada di Indonesia,” tutup Fau. (sha/nir)