ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
27 Agustus 2013, 18:08

Filosofi Unik Pamesuan Bali Jadi Disertasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pamesuan merupakan hasil pelubangan tembok pekarangan yang kemudian digunakan sebagai gerbang akses keluar masuk. Menariknya, istilah ‘keluar’ dalam kata pamesuan tidak hanya berarti keluar begitu saja, melainkan memiliki arti peristiwa. Pelubangan tembok pamesuan berdasarkan hitungan khusus yang mendukung eksistensi penghuni. Sehingga, jika dihubungkan dengan peristiwa ritual sakral masyarakat Bali, pamesuan dapat diartikan sebagai gerbang untuk ‘keluar ber-eksistensi’.

"Hal ini merupakan fenomena yang sangat menarik untuk diteliti," ungkap Oka. Wanita kelahiran 15 April 1961 ini pun menelaahnya menggunakan kajian teori arsitektur. Hasilnya adalah sebuah pendalaman makna penggunaan kata pamesuan pada gerbang.

Untuk itu, Oka harus menjelajahi pula filosofi eksistensi manusia bertajuk ‘Ibu dan Anak’. Ibu berarti tempat ber-eksistensi tinggal sedangkan anak merupakan tempat ber-eksistensi gerak. Oka menyimpulkan pamesuan sebagai bagian dari ‘arsitektur ibu’ atau Mandala Tinggal. Hal itu terlihat dari ekspresi perempuan pada ragam hias pamesuan.

Mandala Tinggal merupakan teritori yang dibatasi oleh tembok pekarangan, sedangkan Mandala Mamargi atau tempat bereksistensi bergerak memiliki batas yang tidak tetap. Akibatnya, Mandala Tinggal dapat dianggap sebagai ‘arsitektur yang dilahirkan’. Atau lebih sebagai penanda teritorial. 

Oka telah lama tertarik pada pamesuan khas Bali. Ia bahkan sempat menulis buku berjudul Pamesuan pada tahun 2002. "Buku itu berbicara tentang tipologi pamesuan, namun belum ditemukan mengapa filosofi nama itu digunakan," ujar mantan Kepala Laboratorium Perancangan Arsitektur Universitas Udayana ini.

Arsitektur berciri lokal telah menarik minat para peneliti sejak tahun 1970-an. Arsitektur tradisional dan kedaerahan kini menjadi sumber gagasan ber-arsitektur yang sangat berharga. "Disertasi ini mengungkap kearifan lokal, yang awalnya hanya dimengerti masyarakat Bali, selanjutnya dapat dimengerti secara global," terangnya. (ald/lis)

Berita Terkait