Kesan mendalam itu sudah terkesan sejak maba tiba kampus Despro. Setelah diwajibkan mengisi angket data ekonomi dari jurusan,mereka berbaris mereka satu per satu memasuki lapangan tengah Despro dengan membentuk barisan persegi.

Setelah sambutan dari Ketua Hima Ide, tampillah drama yang menceritakan usaha rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan."Kami memilih tema cerita tersebut karena sekarang masih dalam suasana kemerdekaan 17 Agustus," ungkap Tedi Musalat Farqo, selaku koordinator acara tersebut.

Memasuki acara selanjutnya adalah penampilan dari grup Perkusi Cinta Ibu dan Dance Modern Selazar. "Penampilan tari dan musik tersebut dari mahasiswa Despro sendiri," lanjut Mahasiswa yang akrab disapa Tedi ini.

Tak berselang lama, acara inti dari WP ini pun dipertunjukkan, yaitu acara drama parodi yang mengisahkan tiga anak yang baru masuk kuliah di Jurusan Despro. Setelah memasuki masa perkuliahan dan bergelut dengan semua tugas-tugasnya, pada akhirnya mereka mendapat nilai yang kurang memuaskan dari Dosennya.

Tetapi meskipun begitu, mereka kembali semangat dengan adanya Ide Art, yang merupakan acara dua tahunan Mahasiswa Despro sebagai bentuk pertunjukkan atas karya-karyanya. "Jadi dengan Ide Art, semua bisa ikut berkontribusi dengan menyumbang karya-karyanya untuk dipamerkan, jadi kan bisa bikin senang kalau karyanya diperlihatkan ke masyarakat luar," tutur Mahasiswa angkatan 2012 ini.

Tedi menyampaikan bahwa acara ini memang dibuat khusus untuk menyambut maba Despro 2013. "Kami ingin mereka bisa terinspirasi dan mempunyai bayangan untuk berkreasi di kampus ini,"tuturnya.

Komentar positif pun datang dari maba Despro 2013. Banyak diantara mereka yang mengaku terkesan atas penyambutan dari seniornya tersebut. "Saya kira tadi itu kami mau diapain, ternyata diberi pertunjukkan yang seru dan menginspirasi," ungkap Saktia Golda, Maba Despro angkatan 2013. (akh/izz)