ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
26 Juli 2013, 05:07

Pasar Dadakan ITS, Membantu Sekaligus Mengganggu

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bestama, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika ITS, mengatakan keberadaan pasar dadakan ini sangat disyukuri. Pasalnya, dalam sekali buka lapak, ia mampu meraih omset sampai Rp 64 ribu per hari. ”Kegiatan ini sangat pas bagi mahasiswa yang berniat mencari uang tambahan,” ujarnya.

Lebih dari itu, mahasiswa angkatan 2011 ini menambahkan, pasar takjil ini juga potensial bagi mahasiswa yang berencana melakukan penggalangan dana sosial. Sebab, hampir setiap sore, lokasi tersebut selalu ramai didatangi pengunjung. Walaupun kuantitas pengunjung tidak bisa dipastikan setiap harinya, apalagi memasuki masa-masa weekend.

Selain Bestama, Dinar, mahasiswa Jurusan Teknik Geomatika ITS, juga turut memberi apresiasi akan adanya pasar dadakan ini. Ia menyebutkan, pasar dadakan dapat meringankan beban kaum muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Sebab mereka tidak perlu memasak sendiri untuk menyiapkan menu berbuka.

”Di sini sudah banyak opsi. Mulai dari minuman segar, gorengan, buah hingga makanan berat,” tuturnya. Dinar melanjutkan, pasar dadakan juga cocok dijadikan sebagai tempat ngabuburit. Lokasi bundaran ITS yang cukup luas dan nyaman sangat pas digunakan sebagai tempat menunggu masa berbuka puasa bersama teman-teman.

Akan tetapi, tanggapan berbeda justru diungkapkan rekan Dinar, Pradipto. Menurutnya, pemilihan lokasi pasar dadakan ini kurang tepat. Pasalnya, jika pengunjung pasar sudah terlalu banyak, akibatnya para pengunjung meluber ke jalan raya. ”Kalau sudah sore, di sini sering terjadi kemacetan lalu lintas,” jelasnya.

Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika ITS ini melanjutkan, kurang sadarnya para pengunjung saat memarkirkan kendaraan mereka juga semakin memperparah keadaan. Puluhan sepeda motor pengunjung seringkali berjejer di pinggir jalan raya yang membuat ruas jalan menjadi sempit. ”Padahal, seharusnya mereka tidak boleh memarkirkan kendaraanya di situ,” ungkapnya.

Sehingga, untuk pelaksanaan tahun depan, Pradipto menyarankan supaya lokasi pasar dadakan dipindahkan ke tempat yang tidak mengganggu arus lalu lintas. Selain itu, bagi pihak pelaksana pasar dadakan diharapkan menjalin kerja sama dengan pihak keamanan ITS. Tentunya untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, seperti kehilangan sepeda motor. ”Karena, dari awal memang tidak ada yang menjaga sepeda motor pengunjung yang sedang parkir,” pungkas Pradipto. (ali/nir)

Berita Terkait