ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
24 Juli 2013, 07:07

Karya Teknik, Manfaat Kedokteran

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pria kelahiran Lhoksumawe ini dinyatakan lulus setelah mampu mempertahankan disertasinya dari sanggahan penguji. Pada sidang tersebut, ia mengangkat topik berjudul Deteksi Otomatis Penderita Diabetic Retinophaty. Jasa-jasa penelitiannya bakal dirasakan oleh 42 persen penderita sakit mata karena diabetes di Indonesia.

Selama ini, deteksi dilakukan secara manual. Akibatnya, deteksi yang dilakukan sangat rentan kesalahan. ”Karena manual maka human error akan lebih tinggi,” tutur dosen UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang ini. Dokter bisa jadi kelelahan saat memeriksa pasien. Sehingga, hasilnya kurang teliti.
Solusi yang dihasilkan oleh Faisal berupa sebuah perangkat lunak. Awalnya, ia melakukan pra-pengolahan citra fundus mata. Yaitu dengan menghilangkan optic disc fundus mata dan memisahkan jaringan pembuluh darah dari area retina yang rusak. ”Area retina yang rusak terdiri atas dark lesion dan bright lesion,” ucap Faisal.
Kedua jenis area tersebut dideteksi menggunakan cara yang berbeda. Setelah itu, citra fundus hasil segmentasi diekstrasi. Kemudia diklarifikasi menggunakan sistem algoritma Support Vector Machine (SVM). Proses ini bisa menghasilkan perhitungan kerusakan mata yang nilai sensitivitasnya sebesar 98,4 persen.
Faisal masih terus berusaha untuk mengembangkan karyanya. Di masa mendatang, ia berharap peneltian ini dapat dilanjutkan dengan teknologi realitas tertambah (augmented reality, AR). Bahkan, teknologi ini juga bisa memanfaatkan teknologi smartphone. ”Dengan teknologi tersebut, penderita Diabetic Retinopathy bisa segera ditangani secara cepat,” pungkasnya. (ady/lis)

Berita Terkait