ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
17 Juli 2013, 11:07

Sapu Angin Gondol Kategori Off-Track Award

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seperti yang telah diketahui, kabut asap dari kebakaran hutan di Riau berdampak hingga ke Malaysia, termasuk Sepang. Sirkuit Sepang yang digunakan untuk kompetisi mobil irit ini pun dinilai kurang layak untuk race akibat kondisi tersebut. Kesehatan dan keselamatan peserta menjadi pertimbangan utama dibatalkannya kompetisi ini.

Walaupun gagal berlaga di kategori on-track award, tim SA tetap mampu membawa pulang penghargaan. Yakni untuk salah satu kategori off-track award, Shell Helix Tribology Award. Meski kategori baru, Tribology Award termasuk yang paling bergengsi di SEM 2013 ini. Tribology Award ini merupakan kompetisi penulisan artikel tentang aplikasi teori gesekan pada mobil.

”ITS menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia yang membawa pulang penghargaan dari lima kategori lomba di off-track award,” ujar Arif Aulia Rahman, General Manager tim SA. Artikel dari ITS yang disusun oleh Alam Eka Putra itu pun berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Seperti karya tulis ilmiah, tulisan dalam artikel merupakan penjelasan tentang bagaimana pemanfaatan gesekan pada mobil. Gesekan ini dapat meningkatkan efisiensi dan juga mengurangi konsumsi bahan bakar. Tim SA memperkirakan, penyertaan foto-foto sebagai bukti aplikatif teori yang ditulis dalam artikel tersebut mampu menambah poin plus penilaian.

Kemenangan tersebut setidaknya mampu mengobati kekecewaan atas berbagai kerugian, baik moril maupun materiil. Dan tentunya, tim SA tak ingin lengah dan membiarkan kesempatan selanjutnya terlepas begitu saja. ”Meski sangat kecewa, kami harus move on untuk bersiap menghadapi SEM 2014,” tegas Arif.

SEM 2014 yang dilaksanakan di Manila, Fillipina, Februari mendatang ini tak ingin disia-siakan oleh tim SA. Selain diikutsertakan dalam Indonesia Energy Marathon Competition (IEMC), mereka juga berupaya untuk melakukan berbagai improvement pada Sapu Angin 8 (SA 8) ini.

Pasalnya, kesesuaian antara pengaturan mobil dengan sirkuit yang dilalui sangat berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar. ”Untuk itu, kita harus melakukan penyesuaian ulang karena sirkuit yang digunakan berbeda,” jelas Arif.

Jajal Proyek Lain
Selain itu, tim SA juga bersiap untuk kompetisi berbeda dua bulan ke depan. Masih otomotif, mereka mengincar predikat sebagai pendatang baru terbaik pada Student Formula Japan (SFJ) 2013 di Shizouka, Jepang. Dengan rancangan mobilnya yang bernama Sapu Angin Speed, untuk pertama kalinya ITS turut serta dalam kompetisi ini.

Kompetisi yang diadakan oleh Society of Automotive Engineers (SAE) ini berbeda dengan SEM. Di SFJ, peserta tidak hanya merancang, tetapi juga membuat business plan untuk mobil formula tersebut. Perbedaan yang sangat jelas juga terletak pada kategori yang dilombakan. SEM menuntut peserta untuk meminimalisasi konsumsi bahan bakar, sedangkan di SFJ mengutamakan kecepatan dan juga kestabilan kendaraan yang dirancang.

Tingkat keketatan dalam SFJ ini sangat tinggi. Peserta harus melalui inspeksi teknis terlebih dahulu sebelum menjadi peserta race. Hal-hal yang menjadi pertimbangan penilaian antara lain desain mobil, biaya pebuatan, konsumsi bahan bakar, dan juga business plan produksi mobil formula tersebut. Selain dari kendaraan, driver’s skill juga menentukan kecepatan yang dihasilkan.

Agar persiapan matang, mobil Sapu Angin Speed ini pun sudah dalam proses pembuatan. ”Hingga saat ini, pembuatan mobil sampai di tahap assembly,” sebut Arif. Tak hanya memperhatikan hal-hal teknis, persiapan latihan juga sudah direncanakan, yakni di sirkuit go kart kenjeran. (oly/fi)

Berita Terkait