Sejak pagi, gedung Pascasarjana mulai dipadati mahasiswa ITS yang mengenakan jas almamater. Raker Ormawa yang dikoordinasikan oleh BEM ITS ini membahas beberapa bidang yang ada dalam Keluarga Mahasiswa (KM) ITS. Di antaranya keprofesian, komunikasi dan informasi (kominfo), hubungan luar, sosial politik, pengabdian masyarakat serta riset dan teknologi (ristek).

Beberapa bahasan terkait pengembangan sumber daya mahasiswa, kewirausahaan, kesejahteraan mahasiswa (kesma), proker besar, dan admisnistrasi pun turut dibahas dalam raker tersebut. ”Diharapkan dengan adanya Raker Ormawa KM ITS ini akan kesepakatan,” tutur Presiden BEM ITS, Zaid Marhi Nugraha.

Sehingga, Zaid melanjutkan, semua proker yang ada di KM ITS dapat selaras dan berjalan dengan baik. Karena menurut Zaid, tanpa adanya bantuan dari seluruh elemen KM ITS akan sulit untuk mewujudkan KM ITS yang maju dan berkembang.

Setalah dua hari berturut-turut mengevaluasi setiap bidang, raker tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan di setiap bidang. ”Dalam bidang keprofesian diharapkan ada depertementalisasi khusus,” terang Zaid. Untuk bidang kominfo telah disepakati terkait kurikulum kaderisasi berjenjang jurnalistik yakni Pelatihan Tingkat Dasar (PJTD) dan Pelatihan Tingkat Lanjut (PJTL).

Di bidang pengabdian masyarakat, peserta raker menyepakati adanya rencana strategis (renstra) untuk dapat menginisiasi kegiatan pendidikan se-Surabaya. Sedangkan renstra dalam bidang ristek yaitu membuat club keilmiahan yang nantinya akan dibuat sebagai sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baru di ITS. Sony Juniarto, Menteri Ristek BEM ITS menjelaskan bahwa hal tersebut sengaja dibuat agar ITS nantinya tidak hanya terkotakkan pada PKM, melainkan dapat berkembang nuansa keilmiahannya.

Salah satu hal baru yang ada dalam Raker Ormawa tersebut yaitu adanya sinkronisasi jadwal dari tiap kegiatan besar yang ada di KM ITS. ”Saya harap dengan adanya sinkronisasi jadwal ini, setiap acara besar tidak saling menjatuhkan. Namun, sama-sama membawa branding ITS pada masyarakat umum,” terang Ahmad Firyal, Sekretaris Jenderal Ekrsternal BEM ITS. Secara khusus, Firyal berharap agar ITS Expo dapat menjadi penutup semua kegiatan besar di KM ITS.

Tak hanya berkutat soal program kerja, wawasan seputar KM ITS pun turut dijabarkan oleh Tatas, alumni ITS angkatan 1999. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Terutama soal pengaderan. Menurutnya, kondisi pengaderan di ITS masih belum berjalan dengan dinamis. ”Seorang pengader harusnya dapat memberikan contoh yang baik untuk adik-adiknya,” ujar Tatas. (sha/fz)