Penelitian Bambang berjudul Strategi Kendali Motor Induksi Sebagai Penggerak Propeler Kapal Berbasis Self Constructing Neural Network (SCNN). Penelitian ini diangkat dari disertasinya mengenai pengaturan kecepatan motor induksi sebagai penggerak propeler kapal.
Bambang menjelaskan, walaupun kapal berpenggerak motor elektrik mahal dari segi produksi, tapi ia bisa menjadi jawaban dari kelangkaan BBM yang mulai terjadi. ”Kita bisa menggunakan energi surya, angin bahkan gelombang untuk melakukan isi ulang tenaga pada kapal listrik ini,” ujarnya saat sidang terbuka doktor kemarin, Rabu (3/7).
Pria kelahiran Ngawi ini melanjutkan, walaupun berbahan bakar listrik, kapal berpenggerak motor elektrik harus mampu bergerak seluwes kapal motor diesel. Karenanya, kapal motor elektrik harus dikendalikan kecepatannya. Pengaturan kecepatan motor induksi yang digunakan sebagai penggerak propeler kapal dipengaruhi oleh beberapa hal seperti gelombang dan arus laut.
Dalam penelitiannya, Bambang mengembangkan pemodelan propeler dan pengaturan kecepatan motor induksi dengan menggunakan sofware SCNN. Hal ini memungkinkan penentuan jumlah hiden layer dan neuron tiap hiden layer tidak lagi dilakukan dengan metode coba-coba.
Pada pengembangan model propeler, SCNN digunakan sebagai model koefisien gaya dorong dan model koefisien torka propeler. Sedangkan pada pengembangan pengaturan kecepatan motor induksi, SCNN digunakan sebagai swatala parameter PI dan kontroler kecepatan.
Berdasarkan hasil simulasi, kontroler SCNN mampu menunjukan kinerja yang lebih baik dari kontroler PI dan PI-SCNN. Buktinya, kontroler SCNN mampu mereduksi fluktuasi perubahan kecepatan motor induksi akibat perubahan torka motor induksi dengan lebih baik. Di samping itu, kontroler PI-SCNN menunjukan hasil yang lebih baik dari kontroler PI.
Di akhir sidang, pria yang juga menjadi staf pengajar di Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya ini menjelaskan bahwa penelitian ini bisa juga diterapkan pada jenis kendaraan lain seperti mobil dan motor. Akan tetapi, dibutuhkan sedikit penyesuaian terkait model yang digunakan.
Ia berharap, penelitian ini bisa membawa manfaat besar bagi kemajuan bangsa dan ilmu pengetahuan. ”Jenjang pendidikan formal memang sudah selesai, tapi proses belajar untuk kemajuan ilmu pengetahuan masih berlanjut,” kata Bambang. (ram/izz)
Surabaya, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi meluncurkan
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi