ITS News

Rabu, 17 Desember 2025
26 Juni 2013, 21:06

Pembalap Nasional Ajak Mahasiswa Berkendara Aman

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

PT GMI membuktikan komitmennya dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Tingginya angka kecelakaan akibat sikap dan kebiasaan yang salah selama berkendara membuat mereka menginisiasi acara ini. Dengan mahasiswa sebagai sasaran utamanya, pihaknya berharap generasi muda dapat memberikan contoh berkendara yang baik dan benar kepada generasi selanjutnya.

”Intinya kami ingin masyarakat benar-benar memahami bahwa keselamatan itu sangat penting, safety is our overriding priority,” ujar Adhitya Zainuddin, Public Relation Manager GMI. Tak tanggung-tanggung, Moreno Soeprapto, pembalap mobil nasional Indonesia, didapuk sebagai pembicara dalam acara tersebut.

Meski ia berkendara sejak 12 tahun dan  memiliki slogan keamanan berkendara dimulai dari keselamatan diri sendiri ini tetap mengutamakan berkendara dengan aman di jalan raya. Ia mengungkapkan, dalam berkendara bukan hanya perilaku saat berkendara yang perlu diperhatikan. Melainkan juga persiapan sebelumnya. Mulai dari kondisi tubuh, hingga kondisi mobil yang akan digunakan.

”Sebelum berkendara pastikan tubuh Anda dalam kondisi benar-benar fit,” ujarnya. Menurutnya, kondisi tubuh yang tidak sehat akan mengganggu konsentrasi selama berkendara. Selain kesehatan, sangat penting pula melakukan pengecekan kendaraan sebelum dipergunakan. ”Tidak harus dilakukan setiap kali sebelum berkendara, yang penting dilakukan secara berkala,” pesan Moreno.

Lebih lanjut, posisi sangat berpengaruh ketika mobil tiba-tiba dalam kondisi yang tidak seimbang. ”Kecepatan respon kita akan dipengaruhi oleh posisi duduk saat itu,” lanjutnya. Posisi duduk yang benar tidaklah terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Dengan posisi yang benar tersebut, pengendara akan lebih mudah berkomunikasi dengan pengendara lain maupun lingkungan sekitar. Untuk posisi tangan ada dua cara, yakni hand over atau bersilang di antara jam 9-3, dan juga posisi pull and push dalam memutar roda kemudi.

Ia juga menyebutkan penggunaan footrest yang seringkali diabaikan oleh para pengendara. ”Kebanyakan kaki kiri tetap diletakkan pada kopling, padahal jika terlalu lama bisa membuat kram kaki,” jelasnya. Untuk itu, sebaiknya kaki kiri diletakkan ke footrest, selain untuk gravitasi kaki itu sendiri, hal tersebut juga bermanfaat untuk menjaga posisi tulang punggung.

Terakhir ia menjelaskan tentang pentingnya kaca spion dan safety belt yang ada di mobil. ”Saya pernah mengalami kecelakaan, jika saat itu tidak menggunakan safety belt mustahil saya bisa berada di sini sekarang,” begitulah ia menggambarkan betapa penting penggunaan safety belt dalam berkendara. Dan yang wajib bagi pengendara adalah melihat kaca spion setiap minimal lima menit sekali untuk mengetahui kondisi sekitar.

Beberapa penjelasan pun dipertegas dengan simulasi oleh seorang crew. Dari situ, peserta dapat melihat bagaimana posisi yang benar dalam berkendara. ”Acara ini sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman kepada teman-teman mahasiswa untuk dapat berkendara secara aman,” ungkap Halim Kusumo Wibowo, Menteri Kesma BEM ITS. Menurut Halim, dengan adanya seminar safety driving ini sangat penting diadakan mengingat semakin banyaknya mahasiswa yang menggunakan mobil. (oly/nir)

Berita Terkait