Acara yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Surabaya, tepatnya di Surabaya Town Square (Sutos) ini sedikit menunjukkan sisi lain dari kampus yang notabene berorientasi teknologi. Bertajuk This is My Home, suasana Kamis (20/6) malam di atrium Sutos tersebut seakan dibuat meriah oleh para model pakaian yang berjalan melewati catwalk.
Muhammad Arif Susanto, salah satu desainer fashion yang ditemui turut memberikan keterangannya. Menurutnya, acara seperti ini memang rutin digelar setiap tahun oleh mahasiswa Despro yang mengambil matkul desain fashion.
Tak cukup di situ, momen seperti ini ternyata bisa dipakai untuk menunjukkan kalau matkul pilihan tersebut tidak kalah dengan matkul penting lain di Despro. "Seperti matkul perancangan, desain fashion ini nyatanya juga tidak dipandang sebelah mata oleh teman-teman mahasiswa lain," ungkap Arif.
Diakuinya juga bahwa mahasiswa Despro sebenarnya sudah banyak yang mempunyai passion di bidang desain pakaian seperti ini. Itu terbukti dari 13 karya desain yang dipamerkan, semuanya merupakan hasil rancangan dari 40 mahasiswa campuran dari Prodi Desain Interior, Desain Produk maupun Desain Komunikasi Visual (DKV). "Bahkan lima di antaranya sudah pernah menjadi finalis dalam ajang Surabaya Fashion Parade, di Tunjungan Plaza bulan Mei lalu," lanjut mahasiswa angkatan 2010 ini.
Fashion show ini ternyata juga dipakai sebagai penilaian akhir semester dari matkul desain fashion. Hal itu bisa dilihat dari keberadaan dosen yang menilai di samping kanan maupun kiri catwalk. Kriteria penilaiannya pun, menurut Arif juga hampir sama dengan kriteria penilaian matkul desain yang lain.
Selain kerapian dan kesesuaian desain terhadap tema yang diberikan, desainer juga harus bisa menyampaikan gagasannya lewat moodboard yang dipasang di sebelah kanan dan kiri catwalk. "Dari situ, akan diperlihatkan konsep desain yang dirancang," tutur mahasiswa dari Prodi Desain Produk ini.
Arif menambahkan, model yang ikut dalam membawakan rancangan pakaian karya mahasiswa Despro ini bukanlah model biasa. Untuk mendukung kualitas dari karya yang dipamerkan, Arif dan rekan-rekannya sepakat untuk menyewa model profesional seperti dalam acara fashion show pada umumnya. "Ada beberapa yang menyewa, tetapi juga ada yang dari teman kami sendiri yang jadi model," cetusnya.
Untuk bisa menarik perhatian pengunjung malam hari tersebut, acara ini ternyata juga turut menampilkan band-band musik lokal Despro. "Kami juga turut berterimakasih terhadap pihak Sutos yang menyediakan tempatnya secara gratis serta teman-teman grup Band Pathetic Exp, Moskimos dan Taman Nada yang tadi hadir membawakan lagu-lagunya," pungkas Arif. (akh/fi)
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan