Karya Rendy Krisnanta Putra, dkk yang berjudul Pengenalan Keberagaman Budaya Indonesia kepada Siswa-siswi SDN Gubeng 1/204 Sebagai Upaya Peningkatan Sikap Nasionalisme Melalui Game BBM (Game Berbasis Bisnis Monopoli) adalah contohnya. Lewat karya PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-M) yang didanai Dikti tersebut, mereka mengajak siswa-siswa di SDN Gubeng 1 mengenal lebih dekat budaya Indonesia, Rabu (19/6). ”Kami lebih ingin mengenalkan budaya Indonesia kepada siswa di SDN Gubeng 1 lewat permainan monopoli yang kami buat,” ujar Rendy, pencetus ide monopoli.
Dalam permainan tersebut, setiap petaknya berisikan nama-nama seluruh provinsi di Indonesia. Ukuran monopolinya pun tidak seperti permainan monopoli pada umumnya. Karena pemainnya adalah siswa-siswa SD langsung, alas monopoli dibuat sebesar 5m x 5m. ”Jadi nanti yang berjalan ke setiap petak adalah siswa-siswanya sendiri,” lanjut mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ini.
Tidak kurang dari 61 siswa turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. ”Mereka siswa-siswi kelas lima, 5A sebanyak 30 siswa dan 5B 31 siswa,” sebut Rendy. Di SD tersebut, selain mengajak para siswa memainkan monopoli, Rendy dan teman-temannya juga membuat sebuah pelatihan di waktu yang sama.
Dalam pelatihan tersebut, siswa diberikan modul pembelajaran tentang provinsi dan budaya yang dimiliki. Selain itu peserta juga dilatih menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional.
Untuk lebih efektif, 61 siswa tersebut tetap terbagi ke kelompok kelas masing-masing. Mereka akan melakukan kegiatan secara bergantian. ”Jadi ketika kelas 5A sedang bermain monopoli, kelas 5B mengikuti pelatihan, begitu sebaliknya,” jelas Rendy. Langkah tersebut juga diambil agar semua siswa mendapat kesempatan belajar yang sama.
”Misal 61 siswa bareng main monopoli, dapat dipastikan akan banyak yang menganggur,”paparnya. Untuk itu, dilakukan pembagian shift.
Karena pemain monopoli juga dibatasi, maka 30 siswa tersebut dibagi menjadi lima tim. Setiap timnya diwakili oleh satu orang yang akan berjalan dipetak. Menurut Rendy, dengan menerapkan sistem seperti itu, maka jiwa kepemimpinan peserta pun akan turut terlatih secara tidak langsung.
Dalam permainan ini, perwakilan tim akan berjalan sejauh jumlah angka dadu yang ditunjukkan. ”Karena dalam skala besar, dadunya pun dibuat besar,” imbuhnya. Di setiap petak mereka berhenti, mereka akan ditunjukkan kartu wilayah tersebut. Kartu itu berisi informasi terkait budaya yang dimiliki oleh wilayah yang bersangkutan. Seperti lagu daerah, tari daerah, dan ciri khas daerah yang lain.
”Siswa diminta untuk menghafal informasi tersebut,” kata pria berkaca mata ini. Dibantu oleh teman satu timnya, di akhir mereka akan diberi pertanyaan tentang informasi yang telah didapatkannya tadi. Dengan begitu, siswa akan perlahan-lahan mengenal kekayaan budaya yang dimiliki oleh tanah air ini.
Rendy mengaku memilih SDN Gubeng 1 ini sebagai ungkapan terima kasihnya. ”Saya bisa sampai kuliah di ITS ini juga berkat SDN Gubeng 1,” terangnya. Ia pun ingin memberikan sesuatu kepada sekolah tempat dulu ia belajar, yakni melalui karya PKM M nya ini. Yakni dengan mengenalkan budaya Indonesia kepada siswa-siswi SDN Gubeng 1 untuk menumbuhkan nasionalisme dalam jiwa mereka. (oly/fi)
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan
Kampus ITS, ITS News – Hari Nusantara yang diperingati setiap 13 Desember menjadi momentum untuk mengenang Deklarasi Djuanda sebagai tonggak
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membuktikan taringnya di kancah internasional. Berdasarkan rilis terbaru
Aceh, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut ambil bagian dalam operasi bantuan pascabencana di Aceh. Melalui