ITS News

Selasa, 16 Desember 2025
18 Juni 2013, 19:06

Di Balik Aksi BBM BEM ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kenaikan harga dasar BBM bagaikan efek domino yang akan menjalar ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari lainnya. Harga kebutuhan pokok pasti akan turut meningkat. Belum lagi resiko terjadinya inflasi. Yang lebih penting lagi, ”Impact dari kenaikan harga BBM akan berdampak lebih besar kepada masyarakat menengah ke bawah,” ucap Zaid Marhi Nugraha, Presiden BEM ITS.  

Bagi BEM ITS, sudut pandang dari sisi ekonomi mikro ini tidak bisa diabaikan. Meskipun tujuan kebijakan tersebut adalah untuk memperbaiki ekonomi makro APBN negara. Kesan pemerintah yang kurang memperhatikan rakyat kecil juga tercermin dari pengucuran dana hibah kepada International Monetary Fund (IMF) sebesar Rp 38,1 triliun. Poin-poin penting ini telah mereka bahas dalam kajian strategis bersama berbagai elemen mahasiswa ITS sebelum aksi dilakukan.

Menteri Sosial Politik BEM ITS, Yoga Widhia Pradhana, menekankan kembali makna dari aksi mereka. "Isu-isu yang dilemparkan pemerintah dalam memperkuat argumentasi kenaikan tidak semuanya benar," paparnya. Ia turut mengutip penerimaan dari sektor pajak yang masih belum optimal serta pengeluaran anggaran belanja yang boros. Melalui demonstrasi yang dilaksanakan, ia berharap bisa ikut menyadarkan masyarakat akan fakta-fakta tersebut.

Aksi mereka lancarkan di area lalu lintas Stasiun Gubeng, diwarnai oleh berbagai peristiwa simbolik. Seperti penerbangan balon yang bermakna semakin melambungnya harga BBM. Juga ‘galang koin APBN jebol’ sebagai bentuk sindiran terhadap pemerintah. Mendapat simpati dari masyarakat, koin yang terkumpul mencapai lebih dari Rp 270 ribu. ”Koin tersebut akan diserahkan kepada para nelayan di Kenjeran,” lanjut Zaid.

Akan tetapi, para demonstran tidak sepenuhnya menyalahkan pemerintah. Karena mereka sadar, kebijakan kenaikan juga turut dipicu oleh penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh masyarakat. Bunyi salah satu spanduk mereka, "Mobil masa pakai BBM subsidi, apa nggak malu?"

Solusi yang ditawarkan oleh para demonstran mahasiswa ini adalah pemanfaatan seluruh aset energi negara secara optimal. ”Istilahnya nasionalisasi aset energi,” cetus Zaid. Karena pada kenyataannya, lebh dari 80 persen aset energi tanah air dikuasai oleh pihak asing. Selain itu, kampanye hemat energi serta pemanfaatan energi terbarukan turut mereka suarakan.

Aksi berlangsung damai tanpa kerusuhan maupun tindakan anarkis. Para pengurus BEM ITS memang telah mengantisipasi hal tersebut sebelumnya. Salah satu upayanya adalah dengan tidak bergabung dengan massa yang lain. Keberadaan provokator yang tidak bertanggung jawab dikhawatirkan bisa berujung pada kerusuhan. (oly/lis)

Berita Terkait