ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
04 Juni 2013, 12:06

Belajar Menyenangkan dengan Quantum Learning

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Metode Quantum Learning berbasis pada cara pandang bahwa manusia memiliki banyak potensi yang belum tergali. Untuk menggali potensi tersebut, lingkungan belajar harus selalu dikondisikan menarik dan menyenangkan. Kegembiraan merupakan salah satu syarat belajar dengan Quantum Learning. ”Kalau sudah happy, belajar pun mudah dimengerti,” kata Dr Suyatno MPd, pembicara.

Suyatno mengemukakan, terdapat banyak cara belajar menyenangkan dalam Quantum Learning. Cara belajar tersebut bisa disesuaikan dengan kebiasaan atau kesenangan mahasiswa. Ia mencontohkan, dalam metode ini ada cara belajar ATM dan membuat lagu.

Cara belajar ATM merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Cara ini sangat tepat bagi mahasiswa yang ingin menjadi kreatif. Kata Suyatno, seorang mahasiswa harus mampu membuka mata terhadap segala hal yang terjadi disekitarnya. Hal-hal tesebut bisa menjadi inspirasi dalam menciptakan ha-hal baru.

Suyatno melanjutkan, apabila telah mampu menjadi pengamat yang baik, mahasiswa juga harus bisa meniru hal bermanfaat yang ditemukannya. Hal ini lah yang membedakan seorang pelajar dengan pengamat biasa. ”Tapi harus diingat, yang ditiru jangan yang buruknya. Ambil yang baik saja,” tegas pengurus Pramuka Jawa Timur ini.

Langkah terakhir dari cara belajar ATM adalah memodifikasi. Langkah ini adalah yang paling penting bagi seorang pelajar atau mahasiswa. Memodifikasi bisa juga berarti memberikan nilai tambah pada barang atau benda. Menurut Suyatno, tahap ini lah yang menjadi kekuatan utama para inovator di dunia. ”Cara belajar ATM ini sering dilakukan oleh para inovator terkenal,” katanya.

Selain cara belajar ATM, Suyatno juga memberikan tip-tip lain dalam belajar seperti teknik jembatan keledai atau membuat lagu dari materi pelajaran. Dengan cara-cara tersebut, pelajaran yang tadinya sulit akan menjadi mudah untuk dipahami. ”Tapi yang pertama, kita harus menghilangkan dulu anggapan sulit tersebut dari kepala kita,” pesan karyawan Humas Unesa ini.

Achdian Prihatianto, peserta, merasa beruntung mengikuti kegiatan ini. Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Wijaya Kusuma ini mengaku mendapat banyak pelajaran mengenai cara belajar yang baik. ”Materi yang disampaikan cocok sekali untuk mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi seperti saya,” kata mahasiswa asal Madura ini. (ram/izz)

Berita Terkait