ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
01 Juni 2013, 08:06

Mahfud MD : Pemimpin Indonesia Harus Berkarakter

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam paparannya, Mahfud menjelaskan, untuk menjadi seorang pemimpin maka diperlukan sebuah karakter. "Di Indonesia sudah banyak orang yang pintar, sedangkan yang berkarakter tidak banyak," tuturnya. Menurutnya, jika negara ini dipimpin oleh orang yang tidak berkarakter, maka Indonesia akan menjadi negara yang terombang-ambing.

Mahfud menambahkan, kejujuran dan kebenaran adalah kunci menjadi pemimpin yang berkarakter. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan dan berani mengungkapkan kebenaran. "Sekarang banyak pemimpin yang tidak amanah, tidak berani mengungkapkan kebenaran," tegasnya.

Bagi Mahfud, ada delapan hal yang menjadi patokan untuk menilai baik tidaknya seorang pemimpin. Antara lain mereka, Surya (Matahari), Kartika (Bintang), Candra (Bulan), Buana (Bumi), Angkasa, Banyu (Air), Bayu (Angin), dan Geni (Api).

Maksudnya, menjadi pemimpin harus seperti matahari yang selalu konsisten menyinari. Seperti bulan yang lembut dan tidak semena-mena. Juga seperti bintang yang bisa menunjukkan arah. "Dan menjadi bumi, yang bisa menjadi pijakan atau patokan bagi masyarakatnya," jelas pria kelahiran Sampang ini.

Lebih dari itu, menurutnya pemimpin juga harus bisa seperti angkasa yang luas dan memberi apapun. Layaknya air dan angin yang bisa menyuburkan dan menyejukkan. Juga seperti api yang merupakan lambang penegakan hukum tanpa pandang bulu.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa pemimpin negara terbagi menjadi dua kategori, yaitu politisi dan negarawan. Seorang politisi merupakan seseorang yang lebih memikirkan golongan atau dirinya sendiri. Berbeda dengan negarawan yang memang lebih memikirkan masa depan negara ini.

"Negarawan adalah orang yang sudah selesai dengan kebutuhan dirinya," jelas Mahfud. Baginya, negarawan dapat dilihat dari track record-nya dalam memperjuangkan bangsa. Akan tetapi dibutuhkan konsistensi merupakan hal yang penting bagii seorang negarawan.

Diakui Mahfud, pemimpin Indonesia sebenarnya mayoritas adalah orang-orang yang baik. Hanya saja, kebaikan itu sering tertutup dengan keburukan dari beberapa oknum. Contoh saja DPR. Dikatakan Mahfud, jika jumlah DPR sekarang 560 orang, maka hanya sekitar 60 orang saja yang tidak baik. "Sisanya baik, jadi jangan khawatir. Indonesia itu banyak orang baik," jelas pria yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia ini.

Mahfud meyakini bahwa pemimpin akan merasa nyaman jika ia melakukan hal yang benar. Begitupun sebaliknya, bagi mereka yang mendapat sesuatu dari hal yang tidak baik, maka hidupnya tidak akan tenang. "Tidak usah menunggu di akhirat, di dunia saja mereka akan menderita," katanya. Karena itu, Mahfud berpesan agar manusia berhati-hati jika memperoleh jabatan.

Indonesia mempunyai semua modal untuk menjadi negara yang besar dan maju. sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia sudah tidak boleh diragukan lagi. "Pemuda punya peranan dan punya kesempatan besar untuk membangun negeri ini," ungkap Mahfud.

Akan tetapi, peran pemuda akan terancam oleh pemimpin-pemimpin yang tidak mempunyai karakter. "Jadi didiklah diri kalian untuk menyelamatkan Indonesia agar menjadi bangsa yang berkarakter," pungkasnya. (guh/ran)

Berita Terkait