Dari kunjungan Prof Huang Kuang Nan, Menteri Pendidikan Tinggi khusus bahasa Mandarin, ITS dan pemerintah Taiwan berhasil merumuskan beberapa kerjasama. Sebelumnya, ITS memiliki beberapa kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Taiwan. Yakni dengan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), National Chiao Tung University (NCTU), dan empat universitas ternama lainnya.
Sayangnya, terdapat kerjasama yang cenderung sulit realisasinya. Salah satunya yaitu kerjasama untuk post-graduate PhD dari NTUST. Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Dr Ir Hidayat Soegihardjo Masiran MS mengatakan bahwa lulusan ITS atau bahkan dosen ITS acapkali kesulitan untuk apply pendidikan PhD di NTUST.
”Tahap apply saja membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk diberi feedback bahwa diterima atau tidak,” ujarnya menjelaskan. Karenanya, menurut Hidayat, sebuah kesempatan besar pemerintah Taiwan mengunjungi ITS, mungkin bisa diberikan sebuah solusi terkait hal tersebut.
Bersyukur, nyatanya pemerintah Taiwan pun sigap dalam memberikan tanggapan terkait permalsahan tersebut. Awalnya, mereka juga cukup memahami hal itu lantaran NTUST merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Taiwan. Menurut Prof Huang Kuang Nan, hal itu wajar karena NTUST mungkin sedang mencari bibit-bibit terbaik dari Indonesia untuk dapat melanjutkan studi di NTUST. ”Karena high-level, sehingga lama dalam prosesnya,” ujarnya.
Meski begitu, pemaparan permasalahan pendidikan S3 PhD untuk Indonesia terutama ITS di NTUST tersebut menghasilkan sebuah bantuan dari pemerintah Taiwan. Yakni, pemerintah Taiwan akan memberikan saran kepada rektor NTUST. ”Karena kebijakan pemilihan itu tergantung pada perguruan tinggi masing-masing, sehingga kita tidak banyak bisa berperan,” ungkapnya.
Selain itu, guru bahasa Mandarin juga akan segera ditempatkan di kampus ITS. Saat ini pengajuan adanya pengajar tersebut sedang dalam tahap apply ke pemerintah Taiwan. Guru bahasa tersebut akan disediakan oleh pemerintah Taiwan, lengkap dengan biaya hidupnya. ITS hanya perlu memberikan gaji bulanan kepada guru tersebut. Dr Kartika Nuswantara MPd, Kepala UPT Bahasa pun segera menindaklanjuti hal ini dengan melakukan pengurusan terkait apply guru bahasa Mandarin.
Tidak hanya itu, kerjasama juga akan dibentuk untuk mengadakan short course mahasiswa Indonesia ke Taiwan dan sebaliknya. Sementara dalam bahasa Indonesia sendiri, pemerintah Taiwan akan membuka jurusan baru bahasa Indonesia dalam sebuah college ternama di Taiwan. (fin/fz)
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr