ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
22 Mei 2013, 09:05

Kaget Terpilih Ketum, Ilham Harus Siap

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat Ahmad Fauzan ‘Adziimaa, Ketum JMMI 2012/2013, memberikan tausiyah sebelum penetapan ketua umum yang baru, suasana ruangan pada Majelis Akbar XXIII, Ahad, (12/5) JMMI terasa hening. "Dulu, gunung, langit, dan bumi menolak amanah menjadi pemimpin di muka bumi karena berat. Tapi manusia menerimanya," ungkap Fauzan.

Senyap. Ketiga calon ketum tertunduk. Semuanya penasaran, siapakah pemimpin baru JMMI ke depan. Satu nama terpilih, dan dia menunduk semakin dalam. Ia menangis. Matanya terlihat sembap dan merah karena amanah tersebut memang dirasakan berat oleh banyak orang. Dialah Ilham Azmy, Ketua Umum JMMI 2013/2014.

Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat ini mengawali karir di dunia keorganisasian islam sejak di SMA Al Muttaqin, tempatnya menimba ilmu saat itu. Semasa berseragam putih abu-abu, ia juga dijadikan Ketua Remaja Masjid (Remas) SMA Al Muttaqin, Tasikmalaya. Dari sanalah insting kepemimpinannya di bidang keorganisasian Islam terasah dan melekat pada dirinya.

Awal masuk ITS, dia sempat menjadi Komandan Tingkat (Komting, sebuah jabatan yang sakral dalam proses kaderisasi di ITS) Mahasiswa Baru Jurusan Teknik Material dan Metalurgi 2010. Karena itu, ia kurang begitu aktif untuk mengikuti organisasi islam ITS. Namun, memasuki tahun kedua, ia langsung aktif baik di lembaga dakwah jurusan (LDJ) dan menjadi Ketua Divisi Pengembangan dan Penelitian Departemen Kaderisasi JMMI ITS 2011/2012. "Di tahun ketiganya, saya dipercaya memimpin sebagai ketua LDJ Ash-Habul Kahfi," jelas mahasiswa yang punya hobi membaca ini.

Ia sangat terkejut ketika namanya bersama dua orang temannya, Hudzaifah dan Dian Anteri, yang sama-sama tergabung dalam tim Ahlul Halli Wal Aqdli (AHWA) XXIV JMMI, terpilih menjadi Calon Ketua Umum JMMI 2013/2014. Awalnya ia merasa tidak yakin pada dirinya sendiri jika dibandingkan dua calon lainnya. Menurut Ilham, mereka mempunyai kualitas yang lebih baik dari dirinya.
"Wallahualam, tidak ada strategi khusus, saya langsung memperkenalkan diri dalam kegiatan taaruf itu," jelasnya.

"Terkejut pasti, tapi seperti kehidupan yang terus berlanjut, amanah seberat apapun jika dilaksanakan secara berjamaah dan bersamaan pasti menjadi ringan," ungkapnya setelah terpilih menjadi Ketum JMMI. Pada waktu taaruf, ia mengajak semua orang yang mengenalnya agar melakukan segala perbuatan atas dasar niat beribadah terhadap Allah SWT.

Ia pun yakin, jika setiap gerak-gerik seseorang pasti akan dinilai oleh orang lain. Apabila hal itu menjadi inspirasi kebaikan, maka akan dapat pahala. "Itulah motto saya, apapun yang kita lakukan adalah sebuah persembahan terbaik bagi Allah SWT," jelas mahasiswa yang mempunyai hobi futsal ini.

Lebih jauh, Ilham saat ini juga telah mempunyai inovasi strategi kepengurusan untuk JMMI ITS periode 2013/2014. Strategi ekspansi dakwah kampus dan peningkatan pembinaan internal pengurus adalah yang akan ia usung bersama jajaran kabinetnya. Fokusan utamanya adalah pembinaan internal pengurus terlebih dahulu.

Fokusan tersebut dipilih karena  mereka menyadari bahwasannya JMMI adalah basisnya kader dakwah ITS. Untuk itu, butuh pembinaan dan penjagaan yang kuat agar tidak terjadi keretakan di tengah kepengurusan. "Ini juga supaya bisa menjadi titik kekuatan dalam strategi ekspansi dakwah keluar ITS," imbuh mahasiswa yang pernah menjadi delegasi Indonesia dalam ajang One Young World Summit di Pittsburgh, USA tahun 2012 silam.

Selain itu, perlu disadari bahwa JMMI terpilih menjadi Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Se-Surabaya Raya (Surya). Sehingga, dari situ, JMMI ITS otomatis menjadi koordinator pergerakan dakwah untuk kampus-kampus lain di Surabaya dan sekitarnya. "Jadi tantangan itu menjadi bertambah lagi dengan merangkapnya saya selain menjadi ketum JMMI ITS juga sebagai Ketua Puskomda Surya," jelasnya.

Ia pun turut berpesan, bahwasanya dakwah di ITS bukanlah milik JMMI dan internal pengurusnya sjaa. Tetapi juga milik semua civitas akademika ITS. Ia yakin jika setiap orang pasti bisa menjadi inspirator bagi orang lain. Oleh karenanya ia turut berharap agar setiap orang bisa saling memotivasi dan saling melakukan kebaikan antar sesama. "Karena dengan dukungan seperti itu, keinginan untuk menuju kampus ITS yang madani bisa terwujudkan, Insya Allah," pungkas pria yang suka warna silver ini. (akh/nir)

Berita Terkait