”PAMITS itu sudah jadi ciri khas kita, namanya pun sudah tak asing lagi di telinga para mahasiswa ITS, tak terkecuali mereka yang berada di luar Keluarga Mahasiswa (KM) ITS,” ujar Rimby Kameswara, ketua pelaksana PAMITS. Ia mengatakan kesuksesan gelaran ini tak lepas dari berbagai inovasi dan usaha yang dilakukan segenap sivitas akademika ITS.

Menurutnya, momen berkumpulnya banyak elemen KM ITS saat PAMITS merupakan budaya positif. Karena bisa menjadi media untuk merekatkan diri antar sivitas akademika ITS. ”Dan kita telah mewujudkan hal itu. Semua orang tahu jika tiap dua minggu sekali akan hadir PAMITS yang berlokasi di sekitar Taman Alumni ITS,” terangnya. Jumlah pengunjung pun cenderung meningkat di tiap periode pelaksanaan. Bahkan mencapai lebih dari 200 pengunjung di tiap gelarannya.

Senada dengan Rimby, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS, Zaid Marhi Nugraha juga menyambut sukacita adanya rutinitas ini. Ia menjelaskan partisipasi aktif KM ITS memang sangat baik terhadap PAMITS. ”Ini pun bisa menjadi pelopor budaya gerakan ITS Sehat, karena umumnya setelah berolahraga di pagi hari, mereka lantas mengunjungi spot-spot yang tersedia di PAMITS,” ungkap mahasiswa yang kerap disapa Ari ini.

Pun demikian, berbagai inovasi juga terus digalakkan pihaknya untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan ini. Di antaranya dengan melakukan berbagai variasi isi dan lokasi acara, serta ekspansi publikasi kegiatan secara lebih luas.

”Beberapa tempat seperti Bundaran ITS dan Grha Sepuluh Nopember merupakan opsi pilihan tempat penyelenggaraan PAMITS ke depannya,” papar Ari. Ia pun menuturkan konten acara juga akan lebih bervariasi dengan mengolaborasikan gelaran musik, stand up comedy, gugur gunung, dan aktivitas eventual lainnya seperti mading gerakan ITS Menulis.

Di akhir, Ari berharap gelaran ini mampu menjadi wadah untuk menunjukkan berbagai usaha dan karya yang dimiliki mahasiswa ITS selama ini. ”Mereka bisa memanfaatkan branding PAMITS untuk mengenalkan produk-produk usahanya,” pungkasnya. (man/fi)