ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
17 Mei 2013, 20:05

Elektroteknik dan Robotik Semakin Banyak Peminat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengangkat tema Eco Technology for Life, acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat terkait teknologi-teknologi aplikatif, khususnya yang ramah lingkungan. ”Akhir-akhir ini eco technology memang sedang santer dibicarakan,” jelas Rosyid Hadi, ketua panitia.

Melihat hal tersebut, Rosyid dan rekan-rekannya berkeinginan untuk menampilkan teknologi ramah lingkungan untuk menciptakan gaung elektro yang lebih besar. Terbukti diminati, peserta yang mengikuti kompetisi ini tidak hanya berasal dari Jawa. ”Ada dari Bali, Kalimantan, bahkan ada juga yang dari Sulawesi,” ujar mahasiswas angkatan 2010 ini.

Ajang ini pun terbuka bagi tiga elemen, yakni pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. 133 proposal pun terkumpul untuk mengikuti dikompetisikan dalam LCEN. Namun, hanya 49 karya terbaik yang dipamerkan dalam acara ini. ”49 karya tersebut total dari tujuh kategori, masing-masing kategori ada tujuh karya,” lanjutnya.

Ketujuh kategori tersebut diantaranya Bidang Telematika, Elektronika dan Otomasi Industri, Manajemen Efisiensi Energi, Bimedik, Elektronika Dasar Berbasis Mikrokontroler, Elektronika Dasar Berbasis Non-mikrokontroler, dan Mobile Phone Application. Setiap finalis pada hari ini melakukan presentasi karya yang telah mereka buat. Dengan 21 juri dari Dosen Teknik Elektro yang sudah ahli dalam bidang elektroteknik, dari kompetisi ini diharapkan mampu melahirkan inovasi teknologi terbaik.

Meskipun mayoritas finalis berasal dari kelompok mahasiswa, namun masih tampak pelajar-pelajar yang juga lolos hingga babak final ini. ”Bahkan karya mereka sangat menajubkan, tidak kalah dengan mahasiswa,” kata Rosyid kagum.

Selain LCEN, penyisihan Baronas juga dilaksanakan pada hari ini. ”Mulai tahun ini, LCEN dan Baronas sudah menjadi kegiatan yang terpisah,” paparnya. Pada pelaksanaan yang lalu, lanjutnya, LCEN dan Baronas merupakan satu kegiatan. Namun, melihat amunisi peserta yang sangat besar, keduanya pun akhirnya dipisahkan dengan concern di tujuan acara masing-masing.

Baronas lebih mengutamakan perakitan robot dan adu kecepatannya. Untuk saat ini kecepatan robot dihitung dari banyaknya miniatur pohon yang dipindahkan. Baronas ini  diikuti oleh banyak pelajar, bahkan dari sekolah dasar. ”Dari situ dapat dilihat potensi-potensi pemuda saat ini, bahkan yang masih anak-anak,” jelas Rosyid. Harapannya acara seperti ini akan dapat terus diadakan sehingga dapat lebih mengali kemampuan yang dimiliki oleh anak bangsa, khususnya dalam bidang teknologi. (oly/ran)

Berita Terkait