Kuliah tamu yang memiliki korelasi kuat dengan salah satu fakultas di ITS ini menghadirkan Soegeng Riyadi, dari PT Orela Shipyard. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pembangunan kapal baru. Pada kesempatan tersebut, ia memaparkan pengenalan struktur dan latar belakang seputar inovasinya tersebut, Air Supported Vessel (AVS) Technology. Inovasi bersama ketiga temannya tersebut memanfaatkan bantalan udara yang terbentuk oleh rongga bawah kapal yang telah dimodifikasi. "Teknologi ini juga sudah sukses diuji coba pada Oktober kemarin,” tuturnya.

Member RINA ini melanjutkan, meski masih berupa prototipe, dari pengujian tersebut terlihat beberapa keunggulan. Yakni, sistem over pressure-nya memiliki flap yang mengatur volume udara, sehingga bisa melaju stabil di atas gelombang laut. Selain itu, dengan memanfaatkan bantalan udara, percepatan yang diperoleh juga di atas rata-rata kapal konvensional, mencapai 33 knot (59,26 km/jam) dalam 12 detik dari kecepatan awal 0 knot.

Pada kesempatan terpisah,  Prof Ir  I Ketut Aria Pria Utama MSc PhD, Ketua Jurusan Teknik Perkapalan ITS, mengapresiasi terselenggaranya program tersebut. Lebih lanjut, ia mengharapkan informasi ini bisa dimanfaatkan oleh peserta yang mayoritas mahasiswa Teknik Perkapalan. ”Semoga AVS ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam membuat tugas akhir. Tidak tertutup kemungkinan juga dengan mengetahui informasi ini, mereka berkeinginan untuk mengembangkan kapal-kapal hebat di masa depan,” ucapnya.

Pria asal Bali tersebut juga menghimbau agar mahasiswa terus mengikuti perkembangan teknologi perkapalan, baik nasional maupun internasional. Ia menyarankan untuk membangun jaringan sejak muda, ”Dengan begitu, ketika kerja, bisa belajar juga. Tidak terbatas ketika kuliah saja.” tuturnya.

Sementara itu, Hiddali Kaisar, salah satu peserta, tampak antusias mengikuti seminar ini. Ia mengungkapkan dukungannya terhadap inovasi ini. Menurutnya, membuka wawasan tentang inovasi kapal terkini. ”Bisa menambah pengetahuan selain kapal konvensional yang sudah saya pelajari,” jelas mahasiswa Teknik Perkapalan ITS ini. (nul/nir)