Beno Kunto Pradekso, direktur utama, dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak potensi alam yang belum termonitor dengan baik. Sebagai perusahaan Information and Communication Technology (ICT), PT Dua Empat Tujuh memiliki kelebihan dalam hal sensor rekayasa informasi. Akan tetapi, kelebihan masih bisa terus dimaksimalkan dengan berbagai bidang keilmuan di ITS.

”Kami mungkin punya sedikit kelebihan di bidang sensor dan IT, tapi pengetahuan di ITS seperti tentang perkapalan, maritim dan lain sebagainya bisa kita kombinasikan untuk menghasilkan solusi yang efisien,” kata Beno.

Beno juga menyebutkan, Indonesia memiliki ratusan pelabuhan dan lapangan udara yang mesti diawasi transportasinya. Jumlah ini terlampau besar untuk ditangani oleh satu perusahaan saja. Kata Beno, PT Dua Empat Tujuh saja mungkin hanya mampu menyediakan riset atau pengembangan produk saja. ”Kita punya PR yang lebih besar, yakni menyediakan riset yang mampu diaplikasikan oleh anak negeri di seluruh pelosok Indonesia,” terangnya.

Beno melanjutkan, demi memuluskan tujuan tersebut, pihaknya sengaja menggandeng ITS untuk memberikan pelatihan, pendidikan serta bekerjasama dalam mengembangakan produk dan pemasaran. Kerja sama ini akan berlangsung selama dua tahun hingga tahun 2015.

Di lain pihak, Prof Dr Darminto, pembantu rektor bidang penelitian, kerja sama dan inovasi ITS, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, kerja sama ini akan semakin membuka jalan bagi ITS untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat banyak. ”Seperti juga kerja sama yang lain, kita ingin ada kontribusi pada aspek riil yang menyangkut masyarakat,” terang Darminto.

Pada masa mendatang, Darminto berharap ITS mampu melengkapi jalur kerja sama dalam berbagai lini dengan berbagai jenis industri. ”Kita ingin melengkapi lini kerja sama yang ada. Bila hari ini ada kerja sama di bidang ICT, maka seterusnya ada kerja sama di bidang energi dan sebagainya,” pungkas dosen Jurusan Fisika ini. (ram/fi)