ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
04 Mei 2013, 00:05

Pencegahan Narkoba Menjadi Tanggung Jawab Bersama

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

AKBP Debora Djihartin, salah satu pemateri dari Badan Narkotika  Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur mengatakan, lebih dari 200 juta penduduk di dunia telah memakai narkoba. Peredaran narkoba sendiri hingga saat ini mampu menyentuh angka Rp 300 triliun tiap tahunnya. Bahkan, sekitar 15 ribu orang meninggal sia-sia dikarenakan barang haram tersebut.

Di Indonesia, pengguna narkoba telah mencapai 1,99 persen dari seluruh jumlah warga negaranya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh pengonsumsi narkoba di negeri ini merupakan kalangan usia produktif. Yaitu pada usia 10 hingga 59 tahun.

"Dahulu Indonesia hanya sebagai pengonsumsi saja. Tapi saat ini sudah bisa memproduksi sendiri," tutur Debora. Hal itu pula yang menjadi permasalahan besar bagi BNN saat ini. Pasalnya, jika permintaan narkoba masih tinggi maka produksi narkoba di negara ini juga relatif tinggi.

Para pengedar narkoba telah berkeliaran untuk mencari objek-objek baru. Oleh karena itu, Debora mengintruksikan kepada seluruh elemen masyarakat agar waspada terhadap peredaran barang-barang haram tersebut. Selain itu, ia berharap agar setiap orang peduli dengan lingkungan sekitar. "Agar peredaran narkoba tidak merajalela," jelasnya.

Pembicara kedua, Margaretha Spsi Gdip Psych Msc, salah satu ahli psikologi Universitas Airlangga (UA) mengatakan, setiap orang harus tahu apa itu narkoba. Karena pengaruh narkoba lebih cenderung kepada seseorang yang frustasi menghadapi masalah. "Narkoba masih dianggap sebagai jalan pintas untuk menyelesaikan masalah," ungkapnya.

Ia melanjutkan, orang bisa menjadi pecandu narkoba bermula dari hal-hal yang kecil. Seperti merokok atau mengonsumsi ganja dalam skala kecil. Menurutnya, keduanya merupakan awal dari penyalahgunaan zat-zat adiktif. "Semua dimulai dari sesuatu yang simpel, akan tetapi lama kelamaan akan berkembang," tambahnya.

Margaretha pun berharap agar mahasiswa punya peran yang penting dalam mencegah peredaran narkoba. Pencegahan bukan hanya jadi tanggung jawab BNN dan pihak berwajib, melainkan juga seluruh Warga Negara Indonesia (WNI).

Ia memberi saran, pencegahan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, dan lingkungan sekitar.  Dalam lingkup mahasiswa misalnya, Margaretha menyarankan agar mahasiswa selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif. "Selain itu juga bergaul dengan orang-orang yang positif," ujarnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA mengatakan, mahasiswa memang rentan sekali dengan pengaruh narkoba. Kehidupan yang jauh dari pengawasan orang tua serta lingkungan yang tidak baik merupakan salah satu faktor penyebabnya. "Akan tetapi mudah-mudahan, mahasiswa ITS tidak seperti itu," ujarnya.

Ia pun mengatakan, kepedulian antara mahasiswa satu dengan yang lainnya dirasa masih sangat kurang. Padahal, pengaruh narkoba merupakan tanggungjawab bersama. "Narkoba sangat berbahaya, dampaknya sangat sulit dihilangkan," tambah Tri Yogi. (guh/fi)

Berita Terkait