Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-setingginya disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah, maupun segenap organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Ungkapan itu diberikan sebagai apresiasi atas kerja keras serta serta kepedulian mereka untuk menumbuhkembangkan dunia pendidikan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Nuh yang diwakili Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA saat upacara peringatan Hardiknas di ITS, Kamis (2/5). Dalam surat sambutan tersebut, Nuh juga meminta maaf atas segala permasalahan tentang penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) SMA bulan lalu.
Ada beberapa poin penting yang disampaikan dalam sambutan Hardiknas kali ini. Dalam perspektif sosial kemasyarakatan, ada tiga penyakit sosial yang sangat besar dampak negatifnya. Yaitu kemiskinan, ketidaktahuan, serta keterbelakangan beradaban. Oleh karena itu, dibutuhkan daya tahan sosial yang baik untuk terhindar dari ketiga penyakit tersebut. "Jawabannya adalah pendidikan, pendidikan dapat menjadi vaksin sosial," tuturnya.
Selain sebagai vaksin sosial, pendidikan juga berperan sebagai elevator sosial. Sehingga dapat meningkatkan status sosial bagi seluruh warga negara Indonesia. Kedua hal itulah yang melatarbelakangi tema peringatan Hardiknas kali ini, yaitu Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan.
Tema tersebut merupakan cerminan dari jawaban terhadap tantangan, persoalan serta harapan seluruh masyarakat dalam mempersiapkan generasi yang lebih baik. "Diharapkan layanan pendidikan dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat," ungkapnya.
Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah bersama masyarakat telah berupaya membangun sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Pasalnya, akses pendidikan sangat berpengaruh bagi berkembangnya pendidikan dalam negeri.
Tak hanya itu, dari sisi pembiayaan Mendikbud telah menyiapkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan dasar dan menengah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidik Misi, serta beberapa beasiswa lainnya. Pada tahun ini pun telah disiapkan Rp 7,8 triliun untuk BSM.
Pada momen Hardiknas ini, Nuh mengajak seluruh pecinta dunia pendidikan untuk bersama-sama membuka posko anti Drop Out (DO) atau putus sekolah di awal tahun ajaran nanti. Ia berharap agar anak-anak di negeri ini dapat melanjutkan ke sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. (guh/esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan