Dalam suasana yang tenang namun mendebarkan, Marcus memasuki ruang sidang terbuka promosi doktor. Sidang tersebut terasa sangat istimewa karena dihadiri oleh Wakil Menteri Perindustrian, Prof Dr Ir Alex SW Retraubun MSc.
Dalam disertasinya, Marcus menyoroti permasalahan lambannya pertumbuhan ekonomi di wilayah kepulauan. Kelambanan tersebut dipengaruhi oleh dukungan pelabuhan yang kurang memadai. Sehingga dibutuhkan pengembangan pelabuhan agar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Marcus memfokuskan disertasinya pada kepulauan Maluku, tempat kelahirannya. Ia mengatakan bahwa sebagian besar perpindahan barang atau muatan menggunakan jalur laut. ”Sebanyak 99,9 persen muatan di Maluku melaui laut,” ungkap pria kelahiran kota Ambon ini.
Oleh karena itu, pengembangan pelabuhan menjadi hal yang penting dalam perspektif ekonomi wilayah kepulauan. Hal ini mengingat pembangunan jalan yang masih kurang maksimal.
Secara garis besar, kinerja pelabuhan ditentukan oleh keserasian antara dimensi optimal pelabuhan dengan potensi ekonomi wilayah di mana pelabuhan itu ada. Sebaliknya, potensi ekonomi suatu wilayah dapat menentukan seberapa besar pelabuhan harus dikembangkan.
Kedua fenomena di atas menggambarkan perlunya suatu kajian untuk mendapatkan kondisi keseimbangan. Ini menjadi penting, menurut Marcus, guna menentukan kebijakan pembangunan infrastruktur perekonomian wilayah kepulauan.
Lebih lanjut Marcus meninjau bahwa peningkatan volume bongkar muat dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). ”Satu persen kenaikan produktivitas bongkar muat akan mendorong kenaikan 0,393 unit PDRB,” ucap pria kelahiran 25 Agustus 1959 ini.
Kenaikan volume bongkar muat dapat terjadi jika dimensi pelabuhan diperbesar. ”Dimensi yang harus ditambah adalah panjang dermaga pelabuhan,” cetus pria lulusan S2 Fakultas Teknologi Kelautan ITS tahun 1998 ini. Untuk mempelajari perilaku variabel transportasi pada ekonomi wilayah kepulauan tersebut, Markus menggunakan model dynamic. Dalam model ini ekonometrika dan genetika algoritma digunakan untuk penyelesaian persamaan produksi Cobb-Douglas.
Tantangan Pelabuhan ke Depan
Penentuan investasi dimensi pelabuhan harus mempertimbangkan potensi ekonomi wilayah kepulauan. Sebaliknya, pencapaian tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah harus didukung dengan penyiapan infrastruktur pelabuhan yang memadai.
Wakil Menteri Perindustrian, Prof Dr Ir Alex SW Retraubun, MSc mengatakan bahwa pelabuhan di Indonesia masih perlu peningkatan baik dalam jumlah dimensi maupun kapasitasnya. Ia menyoroti tentang biaya pengiriman yang mahal. ”Pengusaha lebih memilih mengirim barang ke Cina daripada ke Papua karena mahalnya biaya,” tuturnya.
Biaya pengiriman mahal karena infrastruktur yang belum memadai. Untuk itu, Alex memberi tantangan kepada Marcus untuk mengembangkan trasportasi laut yang lebih baik melalui disertasi tersebut.
Marcus berharap agar disertasinya ini dapat digunakan acuan dalam pembangunan pelabuhan yang berbasis ekonomi ke depannya. ”Saya ingin mengaplikasikannya di wilayah Indonesia bagian timur khususnya daerah Maluku, tempat kelahiran saya,” pungkas pria yang juga dosen Universitas Pattimura ini. (ady/fz)