”Kami bemaksud untuk berbagi informasi seputar perguruan tinggi di Inggris,” ungkap Robby Soeharto di awal presentasi. Ia mengatakan hal ini merupakan salah satu upaya  guna menyadarkan pemahaman mahasiswa mengenai adanya peluang studi lanjut di Inggris. Menurutnya, masih banyak mahasiswa Indonesia yang belum memahami informasi ini secara keseluruhan.

Dalam kegiatan berdurasi dua jam ini turut pula dipaparkan berbagai informasi perguruan tinggi Inggris dan persyaratan untuk memasukinya. Termasuk perguruan tinggi yang direkomendasikan beserta bidang keilmuannya. ”Sedikitnya dibutuhkan beberapa tips untuk dapat memasukinya seperti Curiculum Vitae, surat rekomendasi, IPK, surat pernyataan pribadi, dan transkrip nilai,” jelasnya.

Robby juga mengungkapkan terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan melanjutkan studi di sana. Selain kualitas pendidikan yang tinggi, biaya hidup dan pendidikan yang relatif terjangkau serta pengalaman menemui budaya multikultural dapat ditemukan di sana. ”Inggris menyediakan pendidikan berkualitas dunia dengan reputasi internasional,” ujar pria yang ditemani dua rekannya ini.

Lebih lanjut ia menuturkan, mahasiswa perlu menyiapkan paspor dan merogoh kocek cukup dalam bila ingin melanjutkan studi tanpa bantuan beasiswa. ”Untuk biaya hidup dan perkuliahan bisa mencapai Rp 250-500 juta per tahunnya bila diakumulasi,” kata Robby.

Oleh karena itu, ia mengatakan mahasiswa dapat menemukan berbagai penawaran beasiswa yang disediakan baik oleh pemerintah Inggris maupun perguruan tinggi tertentu. Di antaranya terdapat beasiswa Chevening dan Commonwealth dari pemerintah Inggris.

Namun, ia mengingatkan mahasiswa perlu memperhatikan porsi beasiswa yang tersedia, bisa berupa beasiswa penuh ataupun beasiswa sebagian. Sebab, hanya bidang keilmuan tertentu yang menyediakan beasiswa di tiap tahunnya.

Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut menyiapkan sertifikat TOEFL atau IELTS yang berkisar pada rentang nilai tertentu untuk dapat studi di sana. Robby mengatakan SEG  dapat menjadi pilihan mahasiswa untuk mengkonsultasikan segala jenis persiapan yang diperlukan jelang keberangkatan ke perguruan tinggi tujuan. ”Lembaga ini sudah lebih dari 40 tahun mengawal beragam mahasiswa internasional yang ingin melanjutkan studi ke Inggris,” tutupnya. (man/esy)