Kehadiran sejumlah mahasiswa dengan pakaian kebaya di Pasar Minggu ITS (Pamits), Minggu (21/4) sontak menarik perhatian pengunjung. Di situ, mahasiswa-mahasiswa yang juga anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Tiyang Alit tersebut tiba-tiba membawakan puisi dan dongeng. Tak heran, perhatian pengunjung pun terarah pada cara mereka memperingati hari Kartini.

UKM Teater Tiyang Alit ITS sengaja memperingati hari emansipasi kaum perempuan Indonesia tersebut melalui ekpresi seni. Yakni melalui lomba baca dongeng dan puisi bertemakan perjuangan maupun kisah hidup Raden Ajeng Kartini. Welas, koordinator kegiatan  mengatakan, kegiatan yang mereka laksanakan kali ini tidak terlepas dari sedikitnya kepedulian masyarakat untuk memperingati hari Kartini. "Kita buat acara kecil-kecilan, yang terpenting semua orang tau bahwa bahwa peringatan hari Kartini juga penting," ujarnya.

Welas juga menuturkan, acara kali ini sebenarnya ingin dilaksanakan di luar kampus ITS. Rencananya mereka akan melaksanakan lomba tersebut di Tugu Pahlawan maupun Taman Bungkul. Akan tetapi karena beberapa kendala, pada akhirnya mereka memutuskan mengadakan lomba di Pamits.

Welas berharap bahwa Hari Kartini bukan hanya sekedar diperingati, akan tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. "Kita tunjukkan bahwa kita wanita muda juga bisa berkarya, tidak manja-manja," tuturnya.

Sementara itu, Presiden BEM ITS, Zaid Marhi Nugraha yang berada di lokasi turut memberikan tanggapannya terhadap aksi yang dilakukan oleh UKM ini. Ia menyarankan bahwa acara-acara seperti ini harus sering dilakukan. Tidak hanya saat peringatan hari Kartini saja, akan tetapi juga saat peringatan hari-hari besar lainnya. "Sangat baik jika peringatan-peringatan hari-hari nasional dilakukan dengan mengekspresikannya dalam bentuk karya-karya seni. Baik dalam bentuk puisi, teater, maupun lainnya," pungkasnya. (guh/fi)